Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Duka Penerbangan Kembali Terulang

9 Januari 2021   20:54 Diperbarui: 9 Januari 2021   21:06 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Sriwijaya Air via kontan.co.id

Berita duka kembali mewarnai dunia penerbangan kita. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak, dinyatakan hilang kontak usai lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB.

Pesawat dengan tujuan Bandara Supadio, Pontianak tersebut diperkirakan jatuh di sekitar Kepulauan Seribu setelah kehilangan kontak sekitar pukul 14.40 WIB.

Dari informasi yang didapat pesawat Sriwijaya PK-CLC ini membawa 56 orang penumpang, dengan rincian 50 orang dewasa, 5 orang anak, dan satu orang bayi. Selain itu terdapat 6 orang crew pesawat yakni pilot, dan co pilot serta empat orang pramugari.

Dari breaking news yang disampaikan Basarnas dan kementerian perhubungan sudah dipastikan bahwa pesawat Sriwijaya ini mengalami kecelakaan, namun bagaimana kondisi terakhir masih belum dapat dipastikan, sampai sejauh ini keberadaan pesawat belum dapat ditemukan, seluruh tim pencari telah dikerahkan menuju ke titik lokasi diperkirakan jatuhnya pesawat

Meski tim pencari telah menemukan beberapa serpihan-serpihan yang diduga bagian dari pesawat, namun masih belum diketahui apakah itu bagian dari pesawat Sriwijaya yang hilang atau bukan.

Dari informasi yang diterima masyarakat di Kepulauan Seribu, dari dua orang saksi yang melihat pesawat jatuh dan mendengar ledakan yang segera memberikan laporan ke pihak pemerintah kelurahan pulau lancang
Hal ini juga dibenarkan oleh Bupati Kepulauan Seribu Junaedi. Kondisi saat kejadian adalah hujan lebat

Dari breaking news yang disampaikan oleh tim Basarnas, bahwa pihak Basarnas tidak menerima sinyal marabahaya yang biasanya dipancarkan oleh pesawat. Demikian pula transponder milik Basarnas tidak menerima sinyal ELT yang biasanya memancarkan sinyal titik koordinat terakhir pesawat.
Hal inilah yang mengakibatkan tim Basarnas belum bisa memastikan posisi pesawat, namun telah dapat dipastikan bahwa pesawat mengalami kecelakaan

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dengan kode register PK-CLC jenis Boeing 747-524 dari laman planespotters.net tercatat terbang perdana 14 Mei 1994, yang berarti telah berusia 26 tahun lebih, ternyata sudah cukup tua, dan dari catatan yang ada pesawat mengalami modifikasi sebagai pesawat dengan sayap winglets pada bulan Juli 2008. Pesawat ini mulai dioperasikan oleh maskapai Sriwijaya sejak 15 Mei 2012 setelah sebelumnya dipergunakan oleh maskapai Continental Airlines dari 1994 hingga Oktober 2010 dipergunakan oleh maskapai United Airlines, AS.

Meskipun kita tidak bisa berharap banyak, namun kita tetap mengharap ada keajaiban bahwa pesawat tidak jatuh dan masih bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Begitu seringnya kejadian kecelakaan penerbangan nasional membuat kita bertanya-tanya bagaimana sih kinerja otoritas penerbangan kita dalam mencegah terus berulangnya kejadian serupa. 

Secara teori bahwa kecelakaan pesawat itu adalah sangat kecil kemungkinan terjadi, jika maintenance dan operasional pesawat memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun