Aku yang lahir dari rahim tanah keramat
Dengan tangan terkepal aku bertanya
Siapa yang berani melecehkan putra persada?
Akan kukoyak dia hingga tak berbekas
Siapa yang berani merendahkan martabat bangsa?
Akan kurobek dia hingga tak berkeping
Akan kuberitahu pada dunia
Darah yang mengalir di tubuhku mengajarkan
Maut hanyalah mainanku...
Kematian bukan tandinganku...
Kemiskinan bukan ketakutanku...
Tapi kekalahan adalah aib bagi darahku...
Kedahsyatan nuklir pun akan kubuat redup
Kedahsyatan tsunami pun akan kubuat rebah
Ibu Pertiwiku menitipkan harapan
Masa depan bukan datang membawa luka
Langit yang biru bukan dilukis dengan air mata
Jadi enyahlah dari hadapanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H