Sampai dengan seri ke lima MotoGP di Sirkuit Styria, Â persaingan perebutan poin sangat seru dengan menempatkan banyak pebalap-pebalap yang menduduki podium, 5 seri dengan 4 orang juara yang berbeda, ini menunjukkan ketatnya persaingan antara pebalap dan juga team, namun satu yang menjadi tanya dari ketatnya persaingan yang ada, Tim "raksasa" Repsol/Honda seperti hilang dari peredaran.
 "Honda" yang beberapa tahun belakangan ini sejak musim 2017 selalu mendominasi jalannya balapan, dengan memimpin klasemen perolehan poin, mulai dari klasemen pembalap, constructor dan team, Honda tahun ini hadir dengan predikat sebagai juara constructor 2019, demikian pula dengan team  Repsol Honda sebagai Team juara 2019, bersama Marc Marquez sebagai juara dunia 2019.
Kondisi ini tentu saja menimbulkan berbagai dugaan, sebut saja yang paling dominan adalah faktor Marc Marquez, semenjak kecelakaan yang menimpa Marc yang menyebabkannya harus absen dari balapan dan kabar terakhir Marquez akan absen di musim balapan 2020 ini, prestasi tim Honda juga langsung menurun, terjun bebas dari hero to zero.Â
Begitu tergantungnyakah Honda pada Marquez, sehingga begitu kehilangan Marc, pebalap pendampingnya tidak bisa mengcover, meski tiga tahun mendominasi hampir semua poin team dan contructor itu diraih oleh Marquez, sebelumnya memang Dani Pedrosa bisa menjadi pelapis bagi Marquez.
Namun selepas cedera yang dialami Pedrosa pebalap pelapis Marquez, Jorge Lorenzo di musim lalu gagal memberikan dukungan terbaik bagi Marquez, Lorenzo terlempar dari sepuluh besar klasemen pebalap, dengan 0 podium dan hanya meraup 28 poin.Â
Apalagi tahun ini pendamping Marc adalah Alex, adik Marquez sendiri yang masih sangat hijau di MotoGP, dan pengganti Marc, Stefan Bradl masih berada di level pebalap kelas dua. Team satelit Honda, LCR Honda yang diisi Nakagami dan Crutlow juga belum bisa menjanjikan memberi tekanan pada pebalap dari team-team lain.
Dari lima seri yang telah berlangsung, dalam klasemen 5 besar hanya sekali tercatat pebalap Honda yakni Nakagami yang berhasil masuk  5 besar, dengan meraih 13 poin atau posisi keempat di MotoGP Andalusia. Di Styria kemarin Nakagami sepertinya akan meraih podium pertama bagi Honda, tapi sayang insiden yang dialami Vinales, yang menyebabkan balapan dihentikan sementara, Nakagami tidak mampu mempertahankan posisinya bahkan terlempar dari 5 besar, ia hanya finish diurutan ke 7.
Dari lima seri, ada 11 pebalap yang meraih podium dan 4 diantaranya meraih dua kali podium yakni Quartararo 2 podium juara, Vinales 2 podium runner up, Dovisiozo 1 juara dan 1 podium 3, lalu jack Miller satu kali meraih Podium 2 dan 3.
Catatan paling tragis adalah Team repsol Honda yang merupakan raksasa MotoGP sekarang justru menjadi penghuni dasar klasemen Team dengan hanya mengoleksi 16 poin dari Alex Marquez. Klasemen dipimpin oleh Team Yamaha SRT yang meraih 102 poin dengan dua kali merebut juara seri, selanjutnya ada team yamaha factory Racing yang meraih 93 poin, meski belum pernah meraih juara, tapi dua kali meraih runner up melalui Vinales dan sekali podium 3 oleh Rossi,Â
Team Ducati yang meraih sekali juara dan sekali podium 3 melalui Dovisioso, bersama Danillo Petruci Ducati ada di urutan ketiga klasemen dengan 92 poin. Selanjutnya Team KTM Factory Racing dengan sekali juara melalui Brad Binder di posisi 4 dengan 82 poin. Suzuki Ecstar menduduki posisi 5 dengan 1 podium dua oleh Joan Mir (73 poin).Â
Pramac Racing Ducati menduduki klasemen 6 melalui podium dua dan tiga yang diraih oleh Jack Miller (69 poin). Team medioker KTM Tech 3 menduduki klasemen 7 dengan 1 juara melalui Olivera (56 poin).Team LCR sedikit lebih baik berada di posisi 8 dengan 53 poin dari Nakagami (46) dan Crutlow (7), lebih baik dari Team gurem penghuni peringkat 9 dan 10 Avintia Racing dan Aprilia Racing yang meraih 37 dan 22 poin.