Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Tak Kau Sapa Kesendirian Ini

20 Agustus 2020   08:15 Diperbarui: 20 Agustus 2020   08:02 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pribadi Dheny Lahundape

Ketika kesendirian ini telah menjelma menjadi kutukan, yang selalu hadir bagai malaikat maut yang bengis, menggenggam belati yang berkilau mengirim jeri di ujung mata

Kesendirian ini telah mengubah ladang tempat cinta itu tumbuh, menjadi kuburan bagi harapan dan asa yang mati muda

Kesendirian ini telah membisukan sepatah kata yang dulu adalah nyanyian merdu yang mengalun di ujung malam, pagi, siang dan senja hari

Aku menunggu suara cintamu memanggilku, sebelum jiwaku terkulai dan perlahan sekarat lalu mati

Sesungguhnya telah aku ikhlaskan jiwa ini tetap tergenggam dalam tangan cintamu, hingga harus kembali kepada pemiliknya yang hakiki

Kemarin masih ada tawa di dunia ini, kekasih dan kebersamaan seindah pelangi yang membias di langit biru pancarkan keteduhan

Aku tak pernah siap menghadapi kesendirian ini, meski hanya semenit yang terambil dari sang waktu

Aku selalu ingin tenggelam dalam tatapan matamu dan mengakhirinya dengan kecupan manis di pucuk keningmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun