Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanya Seekor Pipit

4 Agustus 2020   20:45 Diperbarui: 4 Agustus 2020   20:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar HBW.COM

Aku ini seekor Pipit yang telah lelah terbang
Sudah berjuta ranting berbeda tempatku bertengger
Hingga aku lupa bagaimana rasa perbedaan itu
Bagiku dimana sayapku merasa lelah, disitulah aku hinggap
Aku sudah menutup mataku dari perbedaan
Jika aku boleh nyaman dengan diriku
Mengapa mereka tak boleh nyaman dengan dirinya
Aku tak mau mengutuk kemuning senja
Hanya karena aku mencintai birunya langit
Aku tak mau menyumpahi mendung yang hitam
Hanya karena aku suka pada putihnya awan
Aku tak mau mengumpat hitamnya malam
Hanya karena aku menanti datangnya pagi
Aku tak mau membenci hijaunya sawah
Hanya karena aku merindukan menguningnya padi
Aku ini hanya seekor Pipit, yang telah kenyang melihat perbedaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun