Aku ini seekor Pipit yang telah lelah terbang
Sudah berjuta ranting berbeda tempatku bertengger
Hingga aku lupa bagaimana rasa perbedaan itu
Bagiku dimana sayapku merasa lelah, disitulah aku hinggap
Aku sudah menutup mataku dari perbedaan
Jika aku boleh nyaman dengan diriku
Mengapa mereka tak boleh nyaman dengan dirinya
Aku tak mau mengutuk kemuning senja
Hanya karena aku mencintai birunya langit
Aku tak mau menyumpahi mendung yang hitam
Hanya karena aku suka pada putihnya awan
Aku tak mau mengumpat hitamnya malam
Hanya karena aku menanti datangnya pagi
Aku tak mau membenci hijaunya sawah
Hanya karena aku merindukan menguningnya padi
Aku ini hanya seekor Pipit, yang telah kenyang melihat perbedaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H