Kehidupan begitu membuai bagi orang-orang yang tertidur
Belum terpuaskan hasrat di pagi hari, nafsu nakal telah menggoda mesra di siangnya, belum sempat melepaskan nafsu, birahi malam telah berkedip genit dalam senyum seksinya
Rasa lapar bukan lagi soal perut yang keroncongan, tapi rakus yang tak terpuaskan
Niatan untuk mencari satu, namun dua juga menggoda, lalu tiga belum cukup, hingga semuanya juga diembat, dan masih belum juga terpuaskan
Beginilah kehidupan orang-orang tertidur, menari-nari dalam irama dunia, bermimpi abadi di lorong usia, tak sadar ujung tilam telah ada di bibir jurang
Berfoya-foya di masa muda, kaya raya di masa tua, ketika mati juga mengharap surga, ahhh mimpimu itu membuat malaikat terbahak
Sungguh sakratul maut itu sangat dekat, bahkan ia ada dalam dirimu, duduk gelisah menjadi saksi lakumu, ia sudah bosan menunggu lama
Rohmu yang suci itu melolong, kau tak akan abadi dalam kefanaan, dan kaupun tak akan fana dalam keabadian
Kehidupan begitu mencemaskan bagi orang-orang yang terjaga
Belum terpuaskan sujud di pagi hari, panggilan adzan dzhuhur telah menggema disusul oleh panggilan waktu ashar, belum habis doa siang terpanjatkan, seruan takzim ibadah malam telah melantun
Penghambaan diri bukan lagi soal banyaknya sujud, tapi apakah sujud itu sudah cukup ?