Tidakkah kau rindu pada senja yang bergayut manja
Pada temaram lembayung yang gemulai menuju peraduan
Larut dalam senandung lembut sepoi angin yang basah
Menari bersama kepak sayap-sayap sang burung malam
Lukisan indah nuansanya adalah pesona dari keagungan penciptaanNya
Lukisan indah romansanya hanyalah pernik dari kemurahanNya
Ia tak menyebar ragu dari kegelapan yang akan menyelimuti
Ia hanya menitip kagum atas harapan yang akan terbit selepasnya
Tidakkah kau iri dengan persahabatan senja dan malam hari
Yang perjumpaannya menggores gemerlap keemasan menggugah jiwa
Kecupan senja diujung bibir malam menoreh lukisan jiwa yang kembali
Puncak dari kesabaran penantiannya adalah cahaya keemasan lambang kemenangan
Senja tak akan mengambil sesuatu dari dekapan malam
Dan malampun merengkuh senja dalam kelembutan
Senja merangkul malam dengan kehangatannya yang sentimentil
Dan malam memeluk senja dengan  kesejukannya yang romantis
Tidakkah kau belajar dari persahabatan senja dan malam hari
Ketika mereka bertaut lukisan ilahi akan menampakkan keindahannya
Ketika mereka bertaut lukisan ilahi akan menorehkan pesan pada jiwa
Persahabatan senja dan malam hari menyiram hasrat untuk kembali
Dalam diamnya senja perkasa menutup hari dan malam gemulai menyongsong pagi
Persahabatan senja dan malam hari menggores pesan untuk berhikmat
Persahabatan senja dan malam hari bukanlah  karena kepentingan
Persahabatan senja dan malam hari adalah kesempurnaan dari arti kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H