Mohon tunggu...
thCrysmawan_79
thCrysmawan_79 Mohon Tunggu... Bankir - financial practitioner & freelance writter

Praktisi: Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Catatan Independence Day Run 2014

9 September 2014   06:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:14 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410194641688891427

Jakarta, Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-69, Pemerintah RI mengadakan lomba lari marathon 17 K dan 8 K untuk umum. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2014 dengan mengambil start di depan Istana Negara dan finish di Monas. Independence Day Run (IDR) 2014 mengusung tema ‘Semangat 17/8 Untuk Merah Putih’, yang merupakan kerja sama antara Paspampres dan Bank BRI dengan sponsor Indosat, PGN dan Pertamina, serta dukungan dari fX dan Garuda Finishers.

Lomba marathon ini diperkirakan diikuti sekitar 45.000 baik dalam negeri maupun manca negara. Pendaftaran lomba sangat mudah, yaitu dengan login ke www.bri.co.id menggunakan user email, Kemudian calon peserta mendapatkan email balasan/konfirmasi, melengkapi data diri dan mendapatkan nomor registrasi pendaftaran. Selanjutnya calon peserta menukarkan nomor registrasi tersebut dengan race-pack di Gedung fX Plaza lantai 3.

Pada hari H (31.08.2014), seluruh peserta berkumpul di depan Istana Negara dan berkelompok menurut kategorinya masing-masing. Peserta dengan kaos warna putih adalah kategori 8K, sedangkan kaos warna merah adalah untuk 17K. Selain lomba perseorangan, IDR 2014 juga melombakan kategori kelompok serta kostum terbaik. Ribuan peserta marathon dilepas oleh Presiden RI didampingi Wakil Presiden RI. Fenomena unik adalah saat upacara bendera, sebelum pelepasan, ketika lagu Indonesia Raya mengiringi naiknya Sang Merah Putih, seluruh peserta hormat-bendera tanpa komando dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama, sangat nasionalis.

Secara umum kegiatan berlangsung lancar, dan saat diwawancara media, Roy Suryo pun mengatakan bahwa event IDR 2014 berlangsung lancar, namun tetap saja ada catatan-catatan hasil pengamatan saat event berlangsung yaitu,

1. Beberapa Peserta tidak mengikuti track-path,

Kritik ini lebih ditujukan kepada peserta yang belok sebelum waktunya. Mengapa harus membohongi diri sendiri? Meski biasanya ketika bercerita hal ini akan menjadi sebuah lelucon, namun jika saat pelepasan semua peserta menyanyikan lagu Kebangsaan dan hormat secara spontan, tentu saja perilaku ini sangat bertolak belakang. Berusaha sportif, dari hal yang terkecil serta dimulailah saat ini.

2. Jalur belok 8K sempit,

Peserta marathon 8K akan berbelok didepan Chase Plaza. Karena ada pekerjaan MRT, maka jalur belok sangat sempit dan peserta berdesak-desakan. Sangat berbahaya jika para pelari harus tiba-tiba berhenti, bahkan bisa mengakibatkan sesak nafas.

3. Tanda check-point semrawut,

Saat berbelok di depan Chase Plaza, peserta lari diberi kalung berwarna biru sebagai tanda checkpoint dari Panitia. Namun karena tikungan yang sempit dan banyaknya peserta maka tanda checkpoint diserahkan ke peserta secara acak bahkan ada yang terjatuh. Sebaiknya penyerahan checkpoint ini dibuat setelah tikungan dengan cara yang sama dengan pos air minum sehingga peserta tetap dapat berlari.

4. Aksi saling dorong saat penyerahan medali,

Tiba di garis finish, sangat mengherankan, tidak ada penyerahan medali. Baru kemudian diketahui, penyerahan medali dilakukan dengan menukar tanda checkpoint kepada Panitia. Namun karena banyaknya peserta lari maka Panitia kewalahan melakukan penukaran checkpoint bahkan ada beberapa medali yang dilemparkan ke udara. Kericuhan mulai terjadi, bahkan ada yang sempat pingsan saat menukarkan medali. Beberapa peserta memilih tidak menukarkan medali dan beristirahat di sekitar Lapangan Monas. Seharusnya ini tidak terjadi sebab Panitia yang notabene Anggota Paspampres tentu sangat disiplin, namun ini tidak nampak saat kericuhan terjadi. Sebaiknya medali diserahkan saat pelari memasuki finish dengan pelari terus dapat berlari.

Ini hanyalah sebuah catatan yang mesti diperbaiki Panitia IDR 2014 di event tahun berikutnya, tanpa ada maksud untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu. Event ini sangat fun dan kental dengan aura Nasionalisme, pelaksanaan yang prima justru akan memberikan kesan positif bagi event ini. Rencananya kegiatan serupa akan dilaksanakan kembali tahun depan. (Chrysmawan, 310814)



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun