Mohon tunggu...
Chrysanta Diar
Chrysanta Diar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga yang pernah aktif mengajar di sekolah. Memiliki hobi menulis di media sosial sebagai salah satu hiburan di kala senggang.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fenomena Fatherless dalam Rumah Tangga Utuh, Penyebab dan Solusi

26 November 2024   10:31 Diperbarui: 26 November 2024   11:47 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Satu Keluarga Bermain di Pantai (sumber: unsplash.com)

1. Kekosongan Emosional

Anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang atau perhatian dari ayah sering merasa kurang dihargai atau tidak dicintai sepenuhnya. Mereka mungkin tumbuh dengan perasaan rendah diri atau mencari validasi dari sumber lain, termasuk lingkungan luar yang kurang positif.

2. Kesulitan Membentuk Hubungan

Figur ayah memiliki peran penting dalam membangun pemahaman anak tentang hubungan interpersonal. Anak yang mengalami fatherless dalam rumah tangga cenderung menghadapi kesulitan dalam mempercayai orang lain atau membangun hubungan yang sehat di masa depan.

3. Gangguan Perilaku

Kurangnya arahan atau kedisiplinan dari ayah dapat memicu anak berperilaku impulsif, sulit mematuhi aturan, atau bahkan terlibat dalam perilaku negatif seperti kenakalan remaja.

4. Prestasi Akademik yang Menurun

Anak-anak yang merasa tidak didukung oleh ayahnya sering kali kurang termotivasi untuk mencapai prestasi. Mereka mungkin merasa kehilangan arah atau tidak memiliki dorongan untuk mengejar impian mereka.

Pentingnya Kehadiran Ayah Secara Emosional

Ayah memiliki peran krusial dalam kehidupan anak, baik sebagai pelindung, pembimbing, maupun panutan. Kehadiran emosional ayah membantu anak merasa aman, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan hidup. Beberapa cara yang dapat dilakukan ayah untuk lebih terlibat dalam kehidupan anak meliputi:

1. Meluangkan Waktu Berkualitas: Tidak harus waktu yang lama, tetapi momen yang penuh perhatian, seperti berbicara dari hati ke hati atau bermain bersama, sangat berarti bagi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun