Malam itu, andai aku tahu bahwa itu malam terakhir aku menghabiskan waktu dengannya.
Rian, sahabatku sejak aku masih kanak-kanak, telah mendahuluiku untuk selamanya.
Tak ada firasat dan tak ada pertanda.
18 Desember 2009
Masih teringat jelas di ingatanku…
“cha, hr ini lo sibuk ?” tanyanya.
“sibuk? Kagalah..knp emg?
“mmmm..temenin gue jln yuk..! Please..” pintanya dengan wajah memelas.
Ya..belakangan ini dy emg lebih sering di rmh. Bahkan memutuskan untuk homeschool.
Alasannya sih disuruh ortu. Tapi dari raut wajahnya, dy kelihatan sama skali tak menikmati “homeschool”nya
“ok deh..” jawabku
“thanks dear..jam 2 gue jmpt di rumah ya”
“sipp! Gue balik dulu yak.. Bye !
Pukul 14.01
“ok.. kita siap meluncur komandan !” seruku
“tapi prajurit yang drive ya !”
“ha? Ok dah..” . Secepat kilat ku ambil kunci mobil dari tangannya dan membukakan pintu untuknya.
“silahkan masuk komandan ! “
“trimakasih prajurit “ jawabnya diikuti tawa kami bersama.
Pukul 16.00
2 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di Ancol. Entah kenapa dia mengajakku kemari. Padahal dia tak pernah mau tiap ku ajak kemari.
“kau mau lollipop ?” tanyanya saat kami baru saja turun dari mobil.
“r u kidding ?
“I’m serious, dear !” sambil melangkah untuk membeli sebatang lollipop.
“gue tahu lo nggak suka permen lolli, tapi kali ini lo harus mau ! desaknya.
“tapi…..”
“kalo lo kaga mau, kita pulang !”
DAMN !! akhirnya gue ngalah dan makan itu permen lolli.
Gue pun jd bad mood gara-gara permen .
Setelah maen ini itu, gue tetep pasang tampang bête.
“jangan gitu dong biee.. gue pengen ni hari kita bebas, kaga ada beban. Gue tahu lo bendci lolli, tapi hari ni gue pengen liat lo makan lolli. Yaa biar lo kelihatan manis kaya lolli gitu..meskipun lo tomboy ..” ujar Rian sambil menggandengku dan tersenyum.
Aku tersentak.
Aku merasa ada yang berbeda dengannya. Rian tak pernah seperti ini sebelumnya. Tapi kenapa..dan apa yang membuatnya…..
“heiii ! malah ngelamun ni bocah” kagetnya
“ha..?! emhhh.. iyha deh..” jawabku seadanya karena otak ku masih berpikir yang tidak-tidak.
“kita nonton aja yukk ? tapi sebelumnya, kita makan dulu..” ajaknya.
“mana aja deh boss..” jawabku sambil melangkah ke parkiran.
Pukul 20.00
Kami memutuskan untuk makan di resto favoritnya. Kami bercanda dan berulah seperti biasa. Semua pikiran negatifku telah kubuang jauh-jauh saat ku lihat dia kembali seperti biasa.
“makasih ya cha. Lo emang sahabat gue palingggggg baek.”
“ya iyalah..12 taun boss kita bareng terus..always together !” jawabku sambil ketawa.
Dan kami tenggelam dalam tawa saat kami membicarakan masa kecil kami.
Tiba-tiba .. hape Rian berbunyi.
“benter ya cha” ujarnya sambil meninggalkanku di meja dan berjalan agak menjauh.
Aku pun hanya mengangguk sambil mengunyah makananku.
Tak lama, Rian kembali sambil tersenyumnamun terlihat ada yang dia sembunyikan.
“kenapa lo ?”
“emmhhhm…cha, lo balik sendiri berani ? gue mau pergi ama nyokap sekarang..”
“ha..? mendadak amat boss. Kan udah jam Sembilan gini. Mau k mn lo ?
“ tau dh nyokap. Gimana? Kalo lo kaga berani, ntar biar gue suruh supir gue anter lo.”
“jiah..menghina lo ! berani lah..” jawabku ringan.
“sorry ya cha..”
“kaga apa boss..sante aja..! gue cabut dulu yak !” ujarku
“take care, dear”
Tak berselang lama, ada sms masuk dari Rian..
Sorry cha..
Gue terkesan ngusir lo..tp gue emang harus pergi.
Jangan marah ya cha..
Mobilnya lo bawa dulu..gue mah bs terbang.. :p
Thanks dear..
Love u..nite.. JBUa..
Aku hanya tersenyum dan kaget bukan kepalang membacanya.
Aku pun tak langsung membalasnya..hanya berpikir.
Pukul 23.00
Sampai di rumah, aku langsung masuk kamar, memandang fotonya, sambila membalas sms Rian
I love u too..
Jbua..
Yaa..Adrian memang sahabatku sejak kecil. Dan aku mencintainya sejak 2 tahun lalu. Tapi aku hanya diam. Aku takut dia menjauhiku.
Tapi kini, aku tak ragu. Aku menyayanginya.
Sahabatku..
Akupun terlelap sambil memeluk fotonya.