Mohon tunggu...
Margaretta Christita
Margaretta Christita Mohon Tunggu... karyawan swasta -

just write and love it!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lantunan Lelantun

26 Februari 2013   10:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbayangpada butir hati yang lama tertegun

Tentang lantunan jingga yang mengalun santun

Lelantun yang membawa pergisyair dengan anggun

Lelantun yang menepikan rasa pada pekat embun

(.)

Lelantun lirih kembali berbunyi

Tentang hari yang sepidiantara ilalang yang mulai meninggi

Saat aroma buana masih masih terlalu pagi

Parjalanan baru seperdelapan bumi

(.)

Lelantun santun yang kian menjauh

Akankah kembali saat ku lemparkan sauh?

Ataukah haruskudengar lantunan lain agar tak lagi mengaduh

Lelantun -lelantun santun, dan mimpiku mulai gaduh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun