Tidak terasa sudah hampir lebih dari dua bulan semenjak terakhir saya muncul sekitar bulan November 2020 lalu dalam artikel kompasiana dan mulai bulan Februari 2021 saya akan hadir kembali untuk menulis serta menceritakan beberapa topik pembahasan yang ingin saya sampaikan.
Sebenarnya, topik pembahasan yang ingin saya ulas tidak akan jauh dari topik-topik sebelumya. Pastinya sesuai dengan apa yang sudah tertera dalam judul artikel ini. Ya, kita akan berkenalan dan membahas secara mendalam mengenai multimedia.
Sebelumnya saya pernah menyinggung tentang adanya jurnalisme multimedia, bisa diakses disinidan kini saya ingin menulis materi mengenai multimedia sendiri, tanpa menggunakan kata jurnalisme.
Nah, apakah akan sama dengan pembahasannya yang sebelumnya? Tentu saja tidak, artikel ini akan berbeda dari pada yang sebelumnya. Tanpa berlama lagi, langsung saja mari kita simak ulasan berikut ini.
Tanpa kita sadari sebenarnya kita sudah tidak asing dengan adanya kata multimedia. Kita merasa terbiasa dengan kata tersebut karena tanpa sadar seiring berkembangnya internet yang biasa kita gunakan dan manfaatkan ternyata juga dapat memengaruhi keberadaan multimedia, lho.
Sebenarnya arti dari multimedia dapat kita pahami dengan mudah. Ya, kita bisa menggunakan logika kita dengan memisakan kedua kata yang ada didalamnya, yaitu multi dan juga media. Sangat sederhana bukan?
Mari kita artikan terlebih dahulu kata multi, pasti yang ada dalam pikiran kita tentang kata tersebut adalah sebuah kombinasi yang mana tentunya memiliki lebih dari dua unsur.
Kemudian, mari kita mencoba mengartikan kata media, pasti kita sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut, media seringkali kita pahami sebagai perantara, salah satunya untuk melakukan kegiatan komunikasi.
Sehingga, jika kedua kata tersebut kita gabungkan menjadi kata multimedia, kita tanpa sadar sudah bisa mengartikan dan memahami apa itu pengertian dari multimedia. Ya, sederhananya multimedia dapat kita artikan sebagai sebuah kombinasi dari sebuah media.
Menurut Mark Deuze (2004) yang mengartikan multimedia yang digabungkan dengan jurnalisme. Menyatakan bahwa jurnalisme multimedia merupakan sebuah kelembagaan organisasi, teknologi serta faktor budaya yang saling memengaruhi bagaimana satu berita dan informasi pekerjaan harus dapat diselesaikan dalam pengaturan yang konvergen.
Dari pengertian tersebut ada kata "konvergen" yang juga dapat kita pahami sebagai sebuah peningkatan atau penrkembangan. Ya, inilah yang menjadi tanda bahwa multimedia berkembang seiring adanya perkembangan juga dari internet.