Mohon tunggu...
Christovita Wiloto
Christovita Wiloto Mohon Tunggu... Konsultan - Christovita Wiloto, Sangat mencintai Indonesia, lahir di Cilincing di akhir tahun 60an, penulis buku The Power of Public Relations dan Behind Indonesia's Headlines. Pendiri Indonesia Young Entrepreneurs dan Strategic Indonesia.

Christovita Wiloto, Sangat mencintai Indonesia, lahir di Cilincing di akhir tahun 60an, penulis buku The Power of Public Relations dan Behind Indonesia's Headlines. Pendiri Indonesia Young Entrepreneurs dan Strategic Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Bukan Tuhan

17 Maret 2014   18:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:50 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi Bukan Tuhanoleh Christovita Wiloto

Jokowi tak tertandingi, demikian hasil survei Indo Barometer. Survei yang dilakukan pada bulan Desember ini menunjukan elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden, tak tertandingi oleh siapapun.

Hal ini juga nampak dalam berbagai survei yang dilakukan siapapun dan di mana pun. Baik di dalam negeri maupun yang dilakukan oleh pihak-pihak di luar negeri.

Lawan-lawan politiknyapun mencoba melakuka berbagai simulasi, dengan membuat berbagai survei di mana lawan-lawan politik tersebut menyandingkan Jokowi, baik sebagai Capres atau Cawapresnya. Dan hasilnya Jokowi tetap teratas.
 
Jokowi memiliki kharisma yang begitu mempesona banyak pihak, tua muda, miskin kaya, kota desa, wanita pria, jawa non jawa. Bahkan banyak orang-orang di luar negeri pun tertarik dengan Jokowi.

Bulan November lalu kami mengadakan even Indonesia Investment Forum di Hong Kong dan banyak audience setempat yang ingin bertemu Jokowi, namun kecewa karena Jokowi tidak bisa hadir, lantaran harus bertemu dengan para pedagang pasar di Jakarta.

Mulai minggu lalu setiap Rabu dan Jumat selama bulan Desember ini, masyarakat sepakat memakai baju kotak-kotak. Gerakan memakai baju kotak-kotak ini merupakan gerakan doa masyakat demi sebuah Indonesia Baru !

BBM yang beredar di masyarakat berbunyi sebagai berikut, "Sahabat terima kasih karena banyaaaaaaaak sekali hari Rabu kemarin yang mulai pakai baju kotak-kotak.... Demi Indonesia Baru !

Setiap Rabu dan Jumat selama Desember ini kita pakai bajuk kotak2 ya... Demi Indonesia Baru !

Gerakan ini sebagai doa kita agar Indonesia Baru segera terwujud, kita segera mendapatkan Presiden yang tidak korup,
tidak kkn,
tidak mementingkan dinastinya,
tidak pembohong,
takut Tuhan,
cinta rakyat,
mau melayani rakyat,
rendah hati,
tidak jaim,
membela rakyat,
berani hidup susah,
bukan hamba uang,
tidak haus kekuasaan,
bukan perampok halus,
tidak melakukan white collar crime,
tidak berwajah malaikat berhati lucifer,
tidak menggunakan terorisme utk kepentingan politiknya,
keluarganya tidak narkoba atau bandar narkoba,
tidak membobol bank dan perbankan,
tidak antek asing,
tidak peragu,
tidak takut istri tapi sayang istri,
tidak pesolek,
tidak membesarkan partai yang berisi para tukang keruk bangsa,
tidak membuat perjanjian darah dengan para demit dan menjadikan rakyat sebagai tumbalnya,
tapi yang amanah & mewakafkan hidupnya bagi rakyat,
dan mau berjuang mati-matian untuk membawa bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang Jaya, Bermartabat, Beradab, Adil dan Makmur."

Relawan Jokowi, ya itulah yang membedakan Jokowi dengan lawan-lawan politiknya. Kalau lawan-lawan politiknya harus bekerja keras dengan segala cara dan upaya untuk kemudian membangun tim suksesnya, agar dapat mengusung dan membelanya. Jokowi justru tidak perlu melakukan itu semua, semua anggota masyarakat dengan senang hati mau mendukung Jokowi, mau bersusah payah membeli aneka baju kotak-kotak dan memakainya.

Mengapa masyarakat begitu mati-matian mendukung Jokowi ? Mengapa masyarakat sangat ingin Jokowi naik menjadi presiden mereka? Jawabnya karena masyarakat PERCAYA pada Jokowi, terdapat PUBLIC TRUST yang sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun