Mohon tunggu...
Christovita Wiloto
Christovita Wiloto Mohon Tunggu... Konsultan - Christovita Wiloto, Sangat mencintai Indonesia, lahir di Cilincing di akhir tahun 60an, penulis buku The Power of Public Relations dan Behind Indonesia's Headlines. Pendiri Indonesia Young Entrepreneurs dan Strategic Indonesia.

Christovita Wiloto, Sangat mencintai Indonesia, lahir di Cilincing di akhir tahun 60an, penulis buku The Power of Public Relations dan Behind Indonesia's Headlines. Pendiri Indonesia Young Entrepreneurs dan Strategic Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

KPK, Polri, Presiden; Saya berandai-andai saja

27 Januari 2015   02:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:19 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KPK, Polri, Presiden; Saya berandai-andai saja
Oleh:
Christovita Wiloto
Chairman & Founder
IYE! Indonesia Young Entrepreneurs
Sahabat, saya hanya berandai-andai saja
1. Apa ada perwira tinggi polisi yang bersih ?
2. Kira-kira siapa perwira tinggi polisi yang bersih yang bisa dipilih presiden menggantikan posisi BG ?
3. Ternyata sejak 2005 sudah ramai soal rekening gendut perwira polisi, katanya lebih dari 15 perwira, bahkan ada yang menyebut lebih dari 30 perwira. Kenapa jika sudah ada data sekeras itu tidak dijadikan tersangka saja oleh KPK ?
4. Kalau saat itu KPK kesulitan menjadikan tersangka semua polisi itu karena masih era SBY, saya berandai-andai kenapa KPK terlewat saat menjadikan BG tersangka, kan presidennya sudah ganti, mestinya jangan hanya BG saja, langsung saja semua yang punya rekening gendut jadikan tersangka. Atau setidaknya 5 perwira tinggi sekaligus yang paling "berbisa"  dijadikan tersangka ? Hal ini  strategis untuk selain membersihkan Polri, juga menghindari kriminalisasi polisi terhadap KPK, disamping menghindari kecurigaan banyak pihak seolah-olah hanya BG yang diincar KPK ?
5. Seandainya bukan BG yang dicalonkan oleh presiden, apakah ada jaminan bahwa calon lain itu pasti bersih, pasti  tidak bermasalah juga, dan pasti tidak dijadikan tersangka oleh KPK juga ?
6. Seandainya presiden menyerahkan semua daftar calon kapolri ke KPK (walau aturannya tidak diharuskan) kalau semua calon kapolri itu semua dari perwira polisi apakah ada yang benar-benar bersih ? Terutama perwira tinggi. Kalaupun ada berarti keputusan akhir ada di KPK sebelum ke DPR ? Seandainya mulus bersih tak bercela dan lolos direstui KPK apa bisa orang "bersih" lolos diproses politik yang "keras" dan "mahal" di DPR ?
7. Berandai-andai lagi, apa ada pejabat publik (yang melewati atau tidak melewati DPR),yang tidak punya BACKING, apakah itu backing politik, backing cukong dll. Jangankan polisi, menteri-menteri saja dibacking untuk jadi menteri, petinggi KPK pun perlu backing sebelum terpilih, apalagi polisi ? Makin pusing kepala saya.
8. Sekedar berandai-andai lagi kalau semua semua calon kapolri di level perwira tinggi tidak ada yang bersih, apa bisa Kapolri di cari dari polisi berpangkat yang rendah ? Atau diambil dari TNI ? Atau diambil dari sipil, misalnya dari rohaniawan, atau dari lsm, atau dari pemred, atau dari media, atau profesional lain yang bersih ? Atau mau seperti PSSI atau rencana Menteri Rini melakukan NATURALISASI, bajak polisi bersih dan hebat dari luar negeri. Atau mau special hiring KAPTEN AMERIKA saja, supaya semua senang, termasuk Amerika ?
note: curahan hati pribadi saat mumet, pusing dan galau melihat kondisi negara tercinta ini.
=))ωªªkªª =)) ☺ =))ωªªkªª=)) ☺ =))ωªªkªª

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun