Mohon tunggu...
Christopher Wayne
Christopher Wayne Mohon Tunggu... Pelajar

Menulis Artikel Berdasarkan Opini Anak SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petualangan Spiritual Bersama Toleransi

18 November 2024   21:26 Diperbarui: 18 November 2024   21:29 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada akhir bulan Oktober yang lalu, para siswa kelas 12 dari SMA Kanisius Jakarta melakukan ekskursi ke berbagai Pondok Pesantren di Pulau Jawa. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Falah, yang terletak di Pandeglang, Banten. Kegiatan ini bukan hanya sekedar perjalanan atau kunjungan, melainkan sebuah kesempatan bagi para siswa untuk memahami secara lebih mendalam cara hidup para santri (santriawan dan santriawati) dalam setiap Pondok Pesantren.

Dari Kanisius Hingga Al-Falah

Suasana mengantuk dan antusias memenuhi udara pagi sebelum keberangkatan. Perasaan malas, semangat, hingga rasa penasaran bercampur menjadi satu di hati para siswa. Dalam dinginnya pagi, mereka menaiki bus menuju Pandeglang, penuh dengan obrolan ringan dan canda tawa. Setiba di Al-Falah, lingkungan yang asri dengan masjid-masjid kecil dan mushola menyambut mereka. Pemandangan ini terasa asing tetapi sekaligus menenangkan, membuat rasa penasaran mereka semakin bertambah. Sambutan hangat dari para pengurus pesantren mencairkan suasana kaku, menumbuhkan rasa aman di hati siswa yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini.

Kehidupan Pondok yang Sederhana dan Harmonis

Pondok Pesantren Al-Falah tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum. Lingkungan yang jauh dari hiruk pikuk kota memberikan atmosfer yang mendukung untuk belajar, berdoa, dan refleksi diri. Kompleksnya yang sederhana mencerminkan kehidupan yang penuh kesederhanaan tetapi kaya makna. Bangun tidur pukul empat pagi adalah rutinitas biasa bagi para santri. Kali ini, para siswa SMA Kanisius turut merasakannya.

Dengan mata masih berat, mereka berjalan menuju mushola untuk menunaikan shalat Subuh berjamaah. Setelah itu, sesi membaca dan menghafal Al-Qur'an dimulai, mengajarkan kedisiplinan dan memperkuat ikatan spiritual. Ketika suasana pagi mulai cerah, para santri dan siswa SMA Kanisius melanjutkan aktivitas ke ruang kelas untuk mempelajari berbagai mata pelajaran.

Al-Falah memiliki kurikulum yang unik. Gabungan antara pendidikan agama dan pengetahuan umum memberikan pengalaman belajar yang holistik. Selain itu, pondok ini juga menawarkan jenjang pendidikan seperti SMK, MA, dan SMP. Dengan sistem ini, para santri dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja dan kehidupan nyata.

Pendidikan dan Pembangunan Karakter

Dalam salah satu sesi diskusi bersama pengasuh pesantren, para siswa mendengar kisah bagaimana pendidikan agama membantu membentuk karakter seseorang. "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia." -Nelson Mandela. Kalimat terus benar-benar terasa hidup di Pondok Pesantren Al-Falah. Para santri diajarkan untuk tidak hanya memahami ilmu pengetahuan, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan dilandasi nilai-nilai moral yang kuat.

Pendidikan di pesantren tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter. Dalam narasi salah seorang santri, ia menjelaskan bagaimana hidup di pesantren melatih kesederhanaan, kemandirian, dan solidaritas antarsesama. "Kami di sini belajar berbagi, menghargai perbedaan, dan memahami bahwa keberhasilan bukan hanya soal angka, tetapi tentang menjadi manusia yang berguna," tuturnya dengan penuh keyakinan.

Ekskursi ini juga membuka wawasan para siswa SMA Kanisius mengenai keragaman budaya dan agama di Indonesia. Melalui interaksi langsung dengan para santri, mereka belajar tentang pentingnya toleransi dan menghormati keyakinan orang lain. Sebuah motto yang ditulis di dinding salah satu ruang kelas, "Bhinneka Tunggal Ika: Berbeda-beda tetapi tetap satu," menjadi pengingat bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan kelemahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun