Mohon tunggu...
Christopher Valiant Setyoputro
Christopher Valiant Setyoputro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar SMA Kanisius

Memberikan opini-opini berdasarkan prepektif anak SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Gen-Z Memang Generasi Malas? Memahami Lebih dari Stereotipe yang Ada

20 November 2024   19:54 Diperbarui: 20 November 2024   21:34 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fokus pada Nilai
Gen Z memilih pekerjaan yang bermakna, bukan sekadar penghasilan. Mereka ingin bekerja di tempat yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka, seperti keberlanjutan, inklusivitas, atau keadilan sosial.

  • Fleksibilitas sebagai Motivasi
    Mereka lebih termotivasi di lingkungan kerja yang fleksibel dan kolaboratif. Budaya kerja yang memungkinkan eksplorasi ide dan kebebasan sering kali menghasilkan hasil kerja yang lebih baik dibanding sistem kerja yang kaku.

  • Apa yang Bisa Dilakukan?

    1. Dukungan dari Perusahaan
      Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih fleksibel dan berbasis teknologi. Memberikan ruang untuk inovasi dan kebebasan berekspresi dapat membantu Gen Z berkembang lebih baik.

    2. Meningkatkan Komunikasi Antar Generasi
      Untuk mengurangi kesalahpahaman, perlu ada dialog antara generasi. Dengan saling memahami kebutuhan dan keunggulan masing-masing, kolaborasi bisa berjalan lebih lancar.

    3. Peningkatan Soft Skills
      Gen Z juga perlu membekali diri dengan soft skills seperti komunikasi, kerja tim, dan manajemen waktu. Ini akan membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja yang multigenerasi.

    Kesimpulan

    Gen Z tidak malas; mereka hanya bekerja dengan cara yang berbeda. Menggunakan teknologi, mencari makna dalam pekerjaan, dan menjaga keseimbangan hidup bukanlah tanda kemalasan, tetapi cara mereka menghadapi dunia yang terus berubah. Dengan pendekatan yang tepat, Gen Z dapat menjadi generasi yang inovatif dan produktif di masa depan.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun