Manusia mempunyai bakat dan talenta yang berbeda, misalnya ada yang pandai berolahraga dan ada juga yang pandai menghafal atau menghitung. Dalam artikel ini, penulis akan membahas tentang kemampuan berlari maraton.
Para peneliti Spanyol memeriksa tujuh gen dari 71 pelari maraton berpengalaman untuk mendapatkan kesimpulan tersebut.
Mereka mengukur tingkat kerusakan otot pada masing-masing peserta dengan menguji darah dan senyawa yang dilepaskan ketika otot menjadi tegang atau rusak, seperti setelah berlari jarak jauh atau maraton.
"Saat terjadi kerusakan yang lebih besar pada serat otot, maka seseorang akan lebih cepat merasa lelah."
Para peneliti mengatakan, bahwa untuk menyelesaikan lari maraton, seseorang pelari membutuhkan sekitar 30.000 langkah, sementara kaki akan menahan antara 1,5 dan 3 kali berat badan pelari pada setiap langkahnya.
Selama maraton berlangsung, otot-otot kaki Anda kan terus berkontraksi tanpa henti -- menegang dan melemas terus-terusan. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, malah akan membahayakan kesehatan. Tetapi, untuk beberapa orang hal tersebut tidak menjadi masalah, sebab mereka memiliki gen khusus yang bisa membuat mereka selalu menang dalam maraton. Bagaimana bisa?
Gen adalah faktor penting dalam semua olahraga
Variabel fisiologis dan faktor lingkungan yang berkorelasi dengan kinerja elit yang sangat kompleks sehingga cenderung kita anggap sangat sederhana karena gen merupakan faktor dominan dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam menjalankannya. Pandangan yang sangat halus adalah gen bisa bertindak sebagai peluru ajaib untuk mendorong pelari dengan komposisi genetik yang tepat untuk kesuksesan yang "tak terelakkan". Ilmuwan Amerika bahkan meramalkan bahwa sebagian besar pertunjukan di Olimpiade 2012 terutama bergantung pada gen kunci di dalam nukleus sel otot atlet.
Selain itu, ada kepercayaan umum bahwa pemeriksaan gen pelari dapat menentukan apakah seseorang harus menjadi pelari maraton, pelari cepat, atau atlet jarak menengah.
Apa yang harus kita percaya?
Genetika yang kuat mempengaruhi performa kerja.