Mohon tunggu...
Christopher Lim
Christopher Lim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang memiliki minat dalam pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jejak Inspiratif Studek FPB UKSW: Mewujudkan SDGs melalui Petualangan Berkelanjutan di Yogyakarta

24 Juli 2023   21:41 Diperbarui: 24 Juli 2023   22:14 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 20-21 Juli 2023, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar kegiatan studi ekskursi (Studek) yang penuh inspirasi di kota istimewa Yogyakarta. 

Mahasiswa-mahasiswa FPB yang antusias berbondong-bondong mengejar peluang untuk menjelajahi dunia pertanian dan bisnis secara langsung, serta memahami peran penting tempat pelaksanaan Studek dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Hari Pertama

BBPPM Yogyakarta/Sumber: Foto Penulis
BBPPM Yogyakarta/Sumber: Foto Penulis

Kami memulai perjalanan kami dari kampus pada pukul 5.30 pagi. Setelah perjalanan yang mengasyikkan, kami tiba di destinasi pertama, Badan Pengembangan dan Pembinaan Potensi Manusia Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BBPPMDDT) Yogyakarta pada pukul 8.30. 

Di sini, kami diajarkan tentang pentingnya pertanian terpadu dalam mencapai keberlanjutan pertanian dan berkontribusi pada SDGs pendidikan berkualitas yang berada pada poin 4, kemudian mengurangi kesenjangan terutama pada desa tertinggal yang merupakan poin 10, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab dikarenakan memanfaatkan limbah dari hasil produksi sebagai input di aspek lain.

BBPPMDDT telah melaksanakan program pelatihan pertanian terpadu dengan tiga aspek utama. Pertama, adalah perternakan terpadu yang mencakup pemeliharaan ayam, sapi, kambing, dan burung puyuh secara berkelanjutan. Mereka menggunakan hasil tanaman yang ditanam sendiri dan racikan khusus sebagai pakan, serta memanfaatkan limbah ternak tersebut menjadi pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan lahan pertanian.

Selanjutnya, ada program perikanan yang meliputi sistem aquaponik dan pemeliharaan ikan lele. Dalam sistem aquaponik, ikan dan tanaman saling berkolaborasi, di mana limbah ikan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membersihkan air untuk ikan. Sistem ini memastikan keberlanjutan produksi ikan dan tanaman dengan menggunakan sumber daya secara efisien.

Aspek terakhir adalah program pertanian berkelanjutan, di mana kami diajarkan tentang praktik-praktik bertani yang ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik, pengelolaan gulma, dan pengendalian hama secara alami. 

Pertanian berkelanjutan ini merupakan komitmen dalam mencapai SDGs nomor 15 tentang Kehidupan di Darat, dengan menjaga keanekaragaman hayati dan memastikan pengelolaan lahan yang lestari.

Disini juga memiliki tempat untuk para pengunjung dilatih dan diajar mengenai budidaya secara hidroponik dan vertikultur.

Topik Penelitian yang Terkait:

- Perancangan Model Bisnis Pertanian Terpadu sebagai Alternatif Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan.

- Pengembangan Model Bisnis Berkelanjutan untuk Usaha Pertanian Terpadu dengan Pendekatan Ekonomi dan Lingkungan.

Setelah kunjungan yang bermanfaat di BBPPMDDT, kami beristirahat untuk makan siang pada pukul 13.00, sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, Agrowisata Bhumi Merapi pada pukul 14.00.

Sumber: Foto Penulis
Sumber: Foto Penulis

Destinasi kedua kami, Agrowisata Bhumi Merapi, menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk berinteraksi dengan hewan reptil, aves, amfibi, dan mamalia. 

Selain itu, tempat ini juga memiliki spot foto bangunan gaya Eropa yang indah. Kami menyambut kesempatan ini untuk belajar dan memahami bagaimana pelestarian biodiversitas dan ekowisata berkontribusi pada SDGs nomor 15 tentang Ekosistem di Darat.

Topik Penelitian yang Terkait:

- Potensi dan Peluang Pengembangan Agrowisata sebagai Alternatif Perekonomian di Daerah Rawan Bencana

Sumber: Foto Penulis
Sumber: Foto Penulis

Setelah perjalanan penuh inspirasi di Bhumi Merapi, kami melanjutkan perjalanan menuju Omah Oblong, yaitu sebuah pabrik T-shirt yang dijadikan multifungsi sebagai tempat produksi, berjualan, serta wisata yang dapat menjadi pembelajaran proses pembuatan pakaian. Meskipun tidak terkaitan langsung dengan tujuan studi kami, kami tetap dapat belajar melihat industri lokal dan bagaimana bisnis dapat berkontribusi pada SDGs nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Topik Penelitian yang Terkait:

- Pengembangan Program Pariwisata Berbasis Industri Pakaian: Strategi Pengelolaan dan Pemasaran

 

Setelah berkeliling dan beristirahat makan malam, kami menginap di hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk hari berikutnya.

Hari Kedua

Sumber: Foto Penulis
Sumber: Foto Penulis

Hari kedua Studek kami dimulai pada pukul 6.00 dengan sarapan dan check out hotel pada pukul 7.30. Perjalanan dilanjutkan ke Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada (UGM), sebuah pusat penelitian dan pengembangan teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.

Kami diajak untuk melihat teknik pengemasan dan pemasaran produk singkong ketan dan minuman dari buah lokal yaitu markisa. Selanjutnya, kami melihat shed storage tempat merekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman varietas unggul seperti padi gamagora 7. Tidak hanya itu, kami juga melihat pemanfaatan kotoran ternak sapi untuk dijadikan biogas dan tempat budidaya maggot.

Tak ketinggalan, kami diajak melihat Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU) yang melakukan pengolahan limbah organik (daun) menjadi pupuk maupun input media tanam. RInDU juga mengolah limbah non-organik seperti tutup botol plastik menjadi alas gelas dan masker bekas yang dijadikan gelas. Semua inovasi ini merupakan upaya konkret dalam mendukung SDGs nomor 12 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Topik Penelitian yang Terkait:

-  Kelayakan Ekonomi dalam Pengembangan Usaha Minuman Kemasan Markisa Lokal di Skala Mikro dan Makro.

- Kelayakan Usaha Pengolahan Limbah Non-Organik menjadi Produk Ramah Lingkungan: Pendekatan Analisis Finansial dan Sosial.

Bonus

Sumber: Foto Penulis
Sumber: Foto Penulis

Perjalanan tambahan dari studi yaitu Pantai Slili Gunung Kidul, tempat yang memiliki pesona keindahan alam bawah laut dan pesisir. Kami terpesona oleh keragaman hayati laut di Pantai Slili dan menyaksikan upaya konservasi yang dilakukan oleh komunitas lokal untuk menjaga keindahan dan kebersihan pantai. Disadari bahwa SDGs nomor 14 adalah fondasi penting dalam upaya memastikan kelangsungan kehidupan bawah air dan keseimbangan ekosistem global.

Topik Penelitian yang Terkait:

-  Pengaruh Wisata Pantai terhadap Perubahan Sosial dan Budaya Masyarakat Lokal.

Akhir Kata

Setelah dua hari penuh perjalanan menakjubkan dan penuh inspirasi, kami kembali ke kampus dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang berharga. Studek FPB UKSW telah membuka mata kami tentang pentingnya peran tempat yang dipilih untuk melaksanaan Studek dalam mewujudkan SDGs. Kami menyadari betapa keberlanjutan di sektor pertanian dan bisnis menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan global saat ini.

Perjalanan ini juga membuka berbagai topik penelitian menarik yang dapat kami telusuri lebih lanjut. Mulai dari bisnis pertanian terpadu, konservasi ekowisata, hingga teknologi pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun