Berasal dari bahasa Yunani, politik diambil dari kata polis yang berarti kota atau negara kota. Dinamai politik karena merupakan usaha yang dicapai warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (negara). Lalu, apa usaha yang bisa kita lakukan untuk dapat mewujudkan kebaikan bersama tersebut?
Semakin dekat dengan pemilu 2024, tahun 2023 digadang-gadang sebagai tahun politik. Tercium sudah niat partai-partai politik yang akan membeberkan janji, visi, keunggulan, serta jagoannya di tahun ini untuk mengincar suara kita di tahun depan.
Semua orang memiliki hak untuk berpolitik selagi ia adalah warga negara. Salah satu usaha yang bisa kita lakukan adalah dengan memilih pemimpin negara. Kita berkontribusi dengan suara kita. Karena dalam negara demokrasi, suara rakyatlah yang akan menentukan masa depan negara tersebut.
Di tahun inilah momen paling tepat untuk kita menggeledah track record dan karakter masing-masing parpol termasuk jagoan-jagoan yang diusung. Apakah janji-janjinya betul-betul bisa ditepati? Apakah prestasinya sebesar ucapannya? Meneliti due diligence partai-partai serta jagoannya dapat membantu kita memilih kandidat yang tepat.
Validnya sumber informasi serta kemampuan untuk memilah fakta dengan opini menjadi kunci untuk memilih pemimpin yang tepat. Bukan karena ajakan, paksaan, serta orasi emosional seseorang kita memilih. Akan tetapi berdasarkan fakta dan track record jagoan tersebut. Pilihlah secara sadar dengan akal sehat bukan memilih karena emosional. Sebab negara ini hanya bisa maju oleh aksi nyatanya bukan dari katanya.
Â
Daftar pustaka :
Suhelmi, Ahmad. 2001. Pemikiran Politik Barat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Aulia, Dwi Putri. 2022. "Anies soal Dugaan Curi Start Kampanye: Tunjukkan Mana yang Dilanggar", https://news.detik.com/pemilu/d-6464631/anies-soal-dugaan-curi-start-kampanye-tunjukkan-mana-yang-dilanggar, diakses pada 2 Januari 2023 pukul 09.08.
