Di jaman yang sudah serba modern ini, teknologi berkembang begitu pesat di semua negara termasuk Indonesia. Terjadinya transfer teknologi tentu tidak dapat dielakkan lagi. Apa sih sebenarnya transfer teknologi itu? Dan apakah transfer teknologi memiliki peranan yang penting bagi para pelaku usaha di Indonesia?
Transfer teknologi dapat diartikan sebagai proses pemindahan teknologi dari negara maju ke negara berkembang sehingga teknologi-teknologi baru ini dapat diterapkan di negara berkembang tersebut. Peranan transfer teknologi ini bagi negara berkembang, khususnya Indonesia, tentunya akan sangat penting karena kedepannya akan mempermudah mereka memproduksi suatu barang dan meningkatkan nilai guna bagi produk tersebut.
Penggunaan teknologi yang masih sederhana dan tradisional diyakini menjadi salah satu kendala yang menyebabkan industri kecil tidak dapat maju dan berkembang secara optimal.
Kita ambil contoh dalam memproduksi tempe. Sebagai negara penghasil tempe terbesar di dunia, pengolahan tempe di Indoesia sebagian besar masih menggunakan cara yang konvensional sehingga belum ada standar yang dapat digunakan secara nasional. Hal ini antara lain yang menyebabkan produk tempe belum mampu memperluas jangkauan pemasaran maupun menjadi pemasok bagi industri pengolahan makanan berbahan baku tempe.
Lalu apa saja sih transfer teknologi yang dapat dilakukan ke produk tempe ini? Pertama tentunya alat-alat baru yang lebih modern yang dapat digunakan untuk menghasilkan tempe dengan lebih cepat dan mudah sehingga para pelaku usaha tempe ini dapat memproduksi tempe dengan jumlah yang lebih banyak per harinya.
Selain itu telah diperkenalkan kepada para produsen tempe di Indonesia sejenis kacang bernama Lupin sebagai alternatif pengganti kacang kedele yang harganya tidak menentu. Kacang Lupin mulai diperkenalkan ke Indonesia karena memiliki manfaat dan nilai gizi tinggi serta berpotensi menjadi bahan baku pembuatan Tempe yang memiliki harga yang lebih murah dibanding harga kedelai import dari Amerika.
Disinilah tercipta kegiatan transfer pengetahuan dan teknologi dari pihak pemerintah Australia Barat (Western Australia) kepada para produsen tempe di Indonesia yang tergabung dalam wadah KOPTI (Koperasi Tahu Tempe Indonesia).
Simpulan yang dapat saya ambil adalah di jaman yang sudah maju ini, dimana dinamika pasar begitu cepat, peranan transfer teknologi akan sangat penting bagi para pelaku usaha baik kecil maupun besar karena dapat membantu menciptakan produk dengan lebih cepat dan banyak dengan kualitas yang lebih baik serta harga yang lebih murah.
Kedepannya, bagi para pelaku yang seringkali kesulitan dalam mengadopsi teknologi baru karena tidak memiliki kemampuan sumber daya yang cukup dan kesulitan dalam mengelola perubahan teknologi yang berkembang dengan cepat, diharapkan agar mau belajar untuk meningkatkan kapabilitas mengadopsi inovasi baru disaat terjadinya transfer teknologi karena nantinya akan menuntun pada peningkatan daya saing.
Artikel ini saya buat dengan mengambil kutipan “Faktor Kunci dan Keberhasilan Transfer Teknologi”, “Transfer Teknologi dari Kuantitas Menuju Kualitas Menyonsong Indonesia Baru”, ” Inkubator Sebagai Media Transfer Teknologi dan Pengembangan Kewirausahaan”, “Penggunaan Transfer Teknologi Dalam Bisnis”, “Model Penilaian Efektivitas Transfer Teknologi”
