Pola konsumsi makanan cepat saji dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan kardiovaskular pada remaja. Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi seringkali berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tidak sehat, dan masalah kesehatan lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah.Â
Kita ketahui tentunya kaitan antara makanan cepat saji dan kesehatan mempunyai hubungan yang sangat erat. Banyaknya aneka ragam jenis dari makanan cepat saji atau fast food membuat kita tertarik untuk mencobanya, baik orang dewasa, remaja mapun anak-anak pastinya pernah mencobanya. Berkaitan dengan hal tersebut banyak diduga kuat bahwa kalangan remaja lebih banyak mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast food.Â
Remaja membutuhkan kebutuhan gizi yang berbeda apabila ditinjau dari sisi biologis maupun psikologis.Â
Secara biologis, kebutuhan nutrisi remaja harus seimbang dengan aktivitasnya. Remaja membutuhkan lebih banyak protein, vitamin dan mineral dari setiap energi yang dikonsumsi dibandingkan dengan masa anak-anak. Apabila dipandang dari sisi psikologis, remaja tidak terlalu memperhatikan faktor kesehatan dalam menentukan pilihannya. Namun, remaja lebih memperhatikan faktor lain, seperti orang-orang sekitar, budaya hedonistik, dan lingkungan sosial yang sangat mempengaruhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H