Publikasi pemikiran dan budaya manusia telah dimulai sejak penemuan tulisan pada peradaban Mesopotamia (8000 SM). Sejak saat itu peradaban manusia mulai tercatat dan terdokumentasi dalam sejarah.
Penemuan mesin cetak Guttenberg serta bangkitnya era akal budi, dan keinginan untuk mengeksplorasi dunia dalam bentuk pengetahuan rasional serta empiris mendorong kebangkitan ilmu pengetahuan di abad ke-16 dan abad ke-17.
Pada masa itu para ilmuwan dan pemikir dalam beragam bidang ilmu pengetahuan tertarik untuk mulai mengaktualisasikan diri mereka dan menyadari untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta mendiseminasikan temuan-temuan mereka kepada para akademisi di seluruh dunia.Â
Kesadaran untuk mendiseminasikan temuan dan pemikiran dari para akademisi dilakukan lewat publikasi pada jurnal ilmiah. Publikasi jurnal ilmiah pertama di dunia dilakukan di tahun 1665 yaitu di Perancis pada Journal des sçavans dan di Inggris  pada Philosophical Transactions of the Royal Society.
Jurnal des sçavans dibuat oleh Denis de Sallo seorang penulis dan pengacara, pada edisi pertama memuat tulisan tentang kisah orang-orang terkenal, sejarah gereja, laporan peraturan-peraturan serta filosofi Cartesianisme pada abad ke-17 di Perancis. Jurnal Philosophical Transactions dibuat oleh para perkumpulan akademisi Inggris Royal Society terinspirasi dari Sir Francis Bacon.
Edisi pertama ini  Henry Oldenburg menjadi editor dari jurnal ini. Artikel bersumber dari beragam bidang ilmu seperti: temuan tentang peningkatan optik, sejarah eksperimen bidang dingin (fisika), bintik merah di Planet Jupiter, pergerakan komet (astronomi), laporan tentang anak sapi cacat (biologi dan kedokteran hewan), penangkapan ikan paus di benua Amerika (sejarah).
Philosophical Transctions juga yang mempelopori metode jurnal telaahan rekan sejawat (peer review journal) yang pertama di dunia. Dalam metode ini berlangsung proses korespondensi revisi manuskrip artikel yang dilakukan oleh editor dengan penulis.
Kesuksesan publikasi dari Philosopical Transactions ini mendorong publikasi-publikasi lain di jurnal ini serta jurnal lainnya yang dikeluarkan oleh asosiasi Royal Society. Artikel yang dipublikasikan selanjutnya menjadi sejarah.
Artikel-artikel yang mengubah dunia seperti Principia Mathematica dari Sir Isaac Newton (1695), eksperimen Benyamin Franklin tentang sifat elektrik dari petir (1752), serta eksperimen inokulasi untuk vaksin cacar Edward Jenner (1788) lahir dan mengubah wajah ilmu pengetahuan.Â
Fakta Jurnal Ilmiah Di Era Modern
Cerita sukses jurnal ilmiah dari Royal Society tadi melahirkan banyak jurnal ilmiah baru di seluruh dunia. Â Saat ini publikasi jurnal ilmiah telah berusia 355 tahun sejak pertama kali diterbitkan. Beberapa fakta yang bisa ditemukan terkait dengan jurnal ilmiah seperti dikutip dari laporan STM yaitu Asosisasi Penerbit Ilmu Pengetahuan, Teknik dan Kesehatan (2018).
- Pendapatan tahunan dari penerbitan jurnal berbahasa Inggris adalah $10 miliar (Rp 140 triliun) di tahun 2017 saja. Sekitar 41% pendapatan global jurnal ilmiah berasal dari Amerika Serikat, 27% dari Eropa/Timur Tengah, 26% dari Asia/Pasifik, dan 6% dari belahan dunia lainnya.
- Industri publikasi jurnal ilmiah mempekerjakan 110.000 orang secara global, dimana 40%nya di Uni Eropa.
- Terdapat 10.000 penerbit jurnal secara global, dimana 5.000 diantaranya masuk dalam pangkalan data Scopus.Â
- Para akademisi secara keseluruhan yaitu asosiasi perdagangan serta asosiasi profesional mencakup 650 penerbit yang menghasilkan 1.550 jurnal atau 50% dari judul jurnal yang dihasilkan. Sekitar 480 penerbit (73%) dan sekitar 2.300 jurnal (20%) tidak berorientasi keuntungan dalam publikasi jurnal ilmiah.
- Terdapat 33.100 reviewer akademisi yang aktif pada jurnal berbahasa Inggris (2018) ditambah 9.400 untuk jurnal tidak berbahasa Inggris, yang secara bersama-sama menelaah jurnal sebanyak 3 juta artikel per tahun. Pertumbuhan jumlah artikel yang dipublikasikan adalah 4%-5% per tahun. Â Hal ini disebabkan peningkatan pengeluaran riset pada negara-negara di dunia serta meningkatnya jumlah akademisi di seluruh dunia, saat ini berjumlah 7-8 juta akademisi dimana 20%nya adalah penulis aktif pada jurnal ilmiah.
- Cina telah menjadi penghasil artikel penelitian global dunia (19%), dari sebelumnya Amerika Serikat (18%), diikuti India (5%), serta Jerman, Inggris dan Jepang (masing-masing 4%).
- Sepuluh penerbit jurnal berbahasa Inggris terbesar di dunia: (1) Springer Nature, >3.000 jurnal; (2) Elsevier, 2.500 jurnal; (3) Taylor & Francis, 2.500 jurnal; (4) Wiley, 1.700 jurnal; (5) Sage, > 1.000 jurnal; (6) Wolters Kluwer (termasuk MedKnow), 900 jurnal; (7) Oxford University Press, 440 jurnal; (8) Hindawi, > 400 jurnal; (9) Cambridge University Press, 390 jurnal; (10) Emerald, > 300 jurnal.