Mohon tunggu...
El Damanik
El Damanik Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Imagination

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

14 April 2023   01:12 Diperbarui: 14 April 2023   01:17 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberagaman. Sumber: Freepik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persatuan merupakan gabungan dari beberapa bagian yang telah bersatu, perserikatan atau serikat, lalu kesatuan adalah perihal satu,  keesaan, dan sifat tunggal. Berdasarkan pengertian tersebut hal ini mengacu pada keadaan Indonesia yang bersifat majemuk.

Indonesia dikenal sebagai negara majemuk yang berarti terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan bahasa. Keberagaman ini bagai pedang bermata dua dimana bisa menjadi sebuah kelebihan ataupun kelemahan bagi bangsa Indonesia tergantung pada bagaimana masyarakat Indonesia menanggapi perbedaan tersebut.

Jika bangsa Indonesia memiliki kesadaran yang tinggi akan persatuan dan kesatuan, maka dapat tercipta kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perbedaan antara persatuan dan kesatuan terletak dimana persatuan masih berupa proses untuk membentuk kesatuan sedangkan kesatuan merupakan wujud dari persatuan itu sendiri.

Hal ini memiliki makna seperti yang tertulis dalam semboyan kita "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya meskipun berbeda-beda (baik dari suku, ras, agama, bahasa) tetapi tetap satu jua (tetap satu di negara Indonesia).

Dalam penerapannya dikehidupan sehari-hari terdapat faktor-faktor yang mampu mendorong atau menghambat terjadinya persatuan dan kesatuan, yaitu sebagai berikut:

Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

1.  Adanya Rasa Senasib dan Seperjuangan

Mengingat sejarah bangsa Indonesia dimana dahulu bangsa Indonesia dijajah hingga akhirnya memiliki keinginan untuk terlepas dari penjajahan tersebut sehingga terjadi persatuan dimana semua bersatu demi menumpas penajajah agar mencapai kemerdekaan. Hal ini juga berlaku hingga sekarang dimana sekarang masyarakat Indonesia bersatu demi mencapai kehidupan yang rukun dan sejahtera.

2. Tekad dan Kemauan untuk Bersatu

Keinginan ini tercantum dalam sumpah pemuda dimana para pemuda pemudi Indonesia mengucapkan ikrarnya demi mencapai kemerdekaan serta persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia. Sumpah pemuda tersebut berbunyi:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

3. Rasa Cinta Tanah Air

Bentuk cinta tanah air dapat kita lihat pada saat para pejuang dahulu tidak mau negaranya dijajah dan tidak mau tunduk kepada penjajah sehingga melakukan perjuangan demi mempertahankan NKRI. Dalam kehidupan sekarang patutlah kita perjuangkan rasa cinta tanah air dengan menunjukkan sikap-sikap yang mampu membangun negara kita seperti mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari

4. Rela Berkorban untuk Kepentingan Negara

Sikap tersebut ditunjukkan para pahlawan dimana mereka berjuang berperang untuk mempertahankan tanah air dimana jika kita pikirkan mereka bisa saja membiarkan orang lain berperang sementara mereka pergi menyelamatkan diri, keluarga, dan harta benda. Namun mereka sadar bahwa hal tersebut tidak akan membuat masa depan yang baik bagi generasi penerus bangsa yaitu kita sehingga memutuskan untuk membuka masa depan yang cerah sehingga kita patutlah menghormati jasa para pahlawan dan melanjutkan perjuangannya dengan belajar yang giat demi memajukan kesejahteraan Indonesia baik dalam bidang apapun yang kita minati.

5. Sejarah Kemerdekaan

Sejarah yang dimaksud mengacu pada kejadian-kejadian penting seperti sumpah pemuda (28 oktober 1928), proklamasi kemerdekaan (17 agustus 1945), Pancasila dan UUD 1945 (18 Agustus 1945), serta Bhinneka Tunggal Ika (11 Februari 1950). Persatuan ditunjukkan pada bagian dimana para tokoh pejuang berusaha untuk membangun negara Indonesia agar mempunyai dasar dan tujuan yang kuat demi membangun negara yang adil dan makmur.

Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

1.  Heterogen atau Keberagaman

Seperti yang sudah dibilang keberagaman Indonesia bisa menjadi kelemahan dimana jika masyarakat Indonesia tidak paham akan arti dari Bhinneka Tunggal Ika maka egoisme dapat terjadi dimana-mana dan dapat menimbulkan konflik antar rakyat Indonesia.

2. Kurangnya Kesadaran akan Gangguan dari Luar

Gangguan dari luar yaitu bermacam-macam mulai dari pengaruh buruk seperti masuknya budaya barat (individualisme, konsumerisme, pergaulan bebas) dan juga seperti daerah perbatasan yang tidak diperhatikan pemerintah sehingga rakyat Indonesia lebih memilih untuk menggunakan mata uang negara lain demi kesejahteraan hidup, dalam kasus ini yaitu daerah perbatasan Malaysia dimana rakyat Indonesia lebih suka menggunakan mata uang ringgit daripada rupiah karena pasar untuk mereka melakukan kegiatan ekonomi lebih dominan dari Malaysia. 

3. Rendahnya Sikap Toleransi

Minimnya sikap toleransi dapat mengakibatkan perpecahan di dalam bangsa Indonesia karena tidak dapat menghargai keunikan dari budaya-budaya lain sehingga dapat menimbulkan konflik dalam negara. Hal ini dapat dicontohkan juga dalam perbedaan strata sosial yang dimana masyarakat dengan nilai ekonomi lebih tinggi suka merendahkan masyarakat dengan nilai ekonomi rendah.

4. Pembangungan yang Tidak Merata

Ketidakmerataan ini dapat menimbulkan ketidakpuasan bagi rakyat sehingga dapat memicu gerakan separatis dan kedaerahan, demonstrasi, serta unjuk rasa. Contohnya seperti KKB Papua yang berawal dari gerakan separatis untuk memerdekakan Papua berakhir menjadi terorisme di negara serta kampung halaman sendiri.

5. Nasionalisme (Sempit)

Dalam artian sempitnya, nasionalisme memiliki arti dimana cinta terhadap bangsa / daerah sendiri namun merendahkan bangsa / daerah lain. Hal ini dapat dilihat dalam paham etnosentrisme yang menimbulkan konflik antar daerah seperti contoh, konflik antara suku Madura dan Dayak, perang antara suku Asmat dan suku Dani, dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun