Mohon tunggu...
Christison Sondang Pane Sondang
Christison Sondang Pane Sondang Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup sederhana

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Kencan di Bumi Perkemahan Sibolangit dan Perjalanan ke Air Terjun Dua Warna

12 November 2012   07:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:34 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari rasa keingintahuan dan rasa penasaran dari beberapa teman mahasiswa pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan diantaranya yaitu Sonitia Verawati Sinaga, Melva Sigalingging, Novri Tiolin Elisabeth Nasution dan Marina Sembiring untuk mengetahui dan merasakan bagaimana sebenarnya jika kita Kemping berada di tengah Hutan bersama teman-teman serta ingin melihat keindahan dan Eksotisnya Air Terjun Dua Warna.

Rasa keingintahuan itupun diceritakan kepada teman lainnya dan ternyata mendapat respon positif dari beberapa mahasiswa pertanian dan juga yang bukan mahasiswa pertanian dan bukan mahasiswa Nommensen ikut merespon dan terlibat didalamnya. Setelah keinginan itu direspon, perencanaan mengenai kegiatan tersebut mulai didiskusikan seperti jadwal keberangkatan, persiapan peralatan kemping yaitu Tenda, peralatan memasak dan lain-lainnya.

Pada tanggal 20 Juli 2012, kegiatan yang direncanakan dengan cukup matang yaitu Kencan (Kemping Cantik) di Bumi Perkemahan Sibolangit akhirnya dapat terealisasi dan yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak tiga belas orang yaitu Sonitia Verawati Sinaga, Melva Sigalingging, Novri Tiolin Eliabeth Nasution, Ruth Monica Sianturi, Santa Monica Tambunan, Frida Gultom, Pinondang Sinaga, Agustin Robentus Lubis, Wilhelmut Situmorang, Japri Sonri Sijabat, Exaudi Munthe, Richard Gere Panggabean dan Christison Sondang Pane.

Pukul 17.00 wib, kami sudah tiba ditempat perkemahan, peralatan seadaanya sudah disediakan . Dengan sendirinya teman-teman menunjukkan perannya masing-masing seperti memasak ikan dan Mie Instan, mencuci piring, mendirikan tenda dan lain-lain. Semuanya itu dikerjakan dengan niat yang tulus dan iklhas tanpa ada rasa keberatan dan keluhan dalam mengerjakannya. Pukul 19.30 wib setelah makan malam selesai (walaupun makanan seadanya kita tetap melahapnya) tali senar gitar mulai dipetik untuk menemani dan meramaikan suasana di tengah hutan dan di bawah ramainya bintang-bintang di atas langit pada malam itu. Riuh lagu dalam gelapnya malam dilontarkan sebebas-bebasanya dan sekeras-kerasnya dan semua larut dalam kegembiraan.

Perjalanan Ke Air Terjun Dwi Warna

21 Juli 2012, rencana selanjutnya dijalankan yaitu perjalanan ke Air Terjun Dwi Warna, sekitar pukul 09.45 wib setelah sarapan pagi perjalanan di mulai dan di pandu seorang wanita cantik ( Ranger ). Perjalanan memang menantang adrenalin untuk melangkah karena medannya sedikit agak terjal apalagi bebarapa dari kami, baru kali itu (perdana) melangkahkan kakinya di hutan tersebut. Dua jam lamanya kami berada dalam perjalanan, wajah tampak letih dan lesu tetapi itu semua tidak menjadi penghambat kami untuk melangkah karena semangat dari teman-teman tidak diragukan lagi.
Sekitar 200 Meter sebelum air terjun tampak semangat kami makin menggebu-gebu melangkahkan kaki karena mendengar suara air yang jatuh dari ketinggian dan tak sabar lagi ingin melihat keindahan, keeksotisan dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan kepada kita bangsa Indonesia. Setelah melihat keidahaan itu semua, kami meluapkan emosi dan keterharuan kami melalui berbagai macam ekspresi seperti Foto-foto, berteriak sekeras-kerasnya tanpa ada yang menghalangi. Rasa penasaran, letih dan lesu telah hilang ketika melihat Air Terjun Dwi Warna.Beberapa jam kemudian, karena faktor cuaca tak mendukung dan badan kami juga sudah kedinginan akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke Perkemahan. Dalam perjalanan pulang, langkah demi langkah kami lalui dan tidak terasa perjalanan kami agak lebih cepat dari semula sehingga salah satu dari teman kami mengalami keseleo pada kakinya, perjalananpun kami hentikan sejenak, tak lama kemudian hujan mulai turun menembus dedaunan pohon-pohon dan membasahi pakaian. Dengan tidak menghiraukan datangnya hujan dan kaki teman kami sudah pulih, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju perkemahan secara perlahan-lahan dan akhirnya kami pun sampai juga. Istirahat dan minum teh manis panas, itulah yang kami lakukan setelah menempuh perjalanan yang melelahkan tapi mengasyikkan.

Bermakna

Kencan (Kemping Cantik) dan perjalanan ke Air Terjun Dwi Warna merupakan salah satu pengalaman yang menarik bagi kami yang kaya akan Makna/Nilai-nilai positif yang mungkin sulit untuk di lupakan. Akan tetapi kegiatan yang kita lakukan ini tidak terlepas dari kekurangan ataupun kelebihan, tetapi kita tetap Mem-Blow-up kelebihan teman-teman dan meminimalisir kekurangan yang ada. Dengan demikian, kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti sikap kebersamaan, saling menolong, saling mengerti satu sama lainnya, satu impian dalam kegiatan dan masih banyak lagi nilai-nilai positif yang dapat diambil dari kegiatan itu harus dikembangkan agar menjadi warisan yang dijunjung tinggi dan menjadi contoh untuk generasi berikutnya.Tulisan ini hanyalah sebuah Kronologi, Dokumentasi dan Hasil Evaluasi dari kegiatan yang kita lakukan dan masih jauh dari kesempurnaan.

Semoga Bermanfaat...
Salam Kebersamaan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun