Mohon tunggu...
Christin Yasmine
Christin Yasmine Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa mahasibuk

masa depan sudah menanti

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Si Bau Amis yang Bermanfaat

4 Maret 2018   21:42 Diperbarui: 4 Maret 2018   23:23 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat malam kompasianer, salam sejahtera dan jangan lupa bahagia ya dalam keadaan apapun juga. Pada kesempatan kali ini dan yang pertama kalinya saya akan membagikan pengetahuan yang berkaitan dengan kesuburan tanah. 

Pada era sekarang ini banyak orang tidak mengetahui banyaknya manfaat yang ada pada sisa-sisa limbah pada rumah tangga. Salah satu limbah yang sering di abaikan ialah limbah pada air bekas cucian ikan atau daging, banyak orang beranggapan bahwa bekas air cucian tersebut tidak berguna lagi karena baunya yang amis dan tidak sedap.

Namun, jangan salah sangka dengan air cucian ikan atau daging yang saat ini di anggap remeh karena baunya yang amis ternyata memiliki manfaat yang lebih untuk tanaman. Menurut Ditjen Perikanan Budidaya  (2007), limbah cucian ikan bisa meningkatkan kandungan unsur hara dalam pupuk cair yang di dalamnya adanya kandungan unsur Nitrogen,Fosfor, Kalium dan C-organik. Seperti pada air cucian ikan sebagai pupuk cair yang akan di berikan pada tanaman mengandung unsur hara yang di butuhkan tanaman untuk bertumbuh, contohnya pada unsur Nitrogen memiliki kandungan sebesar 2,251%, Fosfor 4,37%, Kalium 0,36%, dan C-organik 15,42%.

Cara untuk membuat pupuk cair yang organik dari air cucian ikan cukup mudah, hanya dengan setelah anda mencuci ikan langsung saja air bekas cucian tersebut di siramkan pada tanaman. Sebab dalam air bekas cucian ikan tersebut mengandung asam amino atau protein yang berguna untuk menyuburkan tanaman. So, masih mau menyia-nyiakan air bekas cucian ikan yang banyak memiliki manfaat untuk tanaman? Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca..

Salam sejahtera dan Selamat mencoba

Sumber  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun