Berdasar pada beberapa teori yang telah disebutkan di atas bahwa rangka tersusun dari berbagai macam tulang. Dan pastinya setiap tulang memiliki fungsi tersendiri. Bagaimana tulang yang tidak memiliki fungsi, bisa mengalami rudimenter? Jika begitu, apakah ada tulang yang tidak memiliki fungsi? Bagaimana menurut pendapat kalian jika memang ada?
Kenyataannya, dari sekian banyak tulang yang ada, pasti bagian-bagian tulang tersebut memiliki masing-masing fungsi yang akan bekerja untuk mekanisme tubuh agar bisa berperan dengan maksimal. Selain itu, tulang menyimpan nutrisi penting, mineral, lipid, Â menghasilkan sel darah yang memberi nutrisi pada tubuh, dan memainkan peran penting dalam melindungi tubuh terhadap infeksi. Dari fungsi-fungsi tersebut, diketahui kurang lebih ada 206 tulang tubuh manusia merupakan organ yang penting bagi eksistensi sehari-hari.Â
Contohnya, dimulai dari kepala, ada tulang cranial, pariental, occipital yang mungkin memiliki fungsi yang sama yaitu membentuk anggota rangka tengkorak, tetapi masing-masing tulang paling tidak memiliki satu fungsi. Bukan hanya yang ada kepala saja, fungsi ini bekerja pada anggota rangka lainnya, seperti tulang humerus yang berfungsi untuk penyisipan otot dan titik originasi pada sejumlah otot, tulang femur berfungsi untuk tempat produksi sel darah merah pada sumsum tulangnya, tulang tibia berfungsi untuk menghubungkan tulang pergelangan kaki, tulang fibula berfungsi untuk memberi lampiran pada otot, tulang clavicula berfungsi untuk strut untuk memegang ekstremitas atas lateral dari badan, tulang scapula berfungsi untuk penghubung antara tulang humerus dengan tulang klavikula, dan masih banyak lagi tulang-tulang lainnya dengan fungsi-fungsi yang lebih spesifik lagi.
Bagaimana tulang bisa mengalami rudimenter atau hilang?
Bukan karena tulang tersebut tidak memiliki fungsi, tetapi disebabkan oleh gangguan atau penyakit pada tulang, dimana tulang perlahan akan rusak dan untuk menjalankan tugasnya. Penyakit-penyakit itu antara lain osteoporosis, penyakit paget, osteogenesis imperfecta, kanker tulang, rakhitis, osteomalacia, akromegali, penyakit legg-calve-perthes, displasia fibrosa dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit ini terjadi biasanya karena massa tulang yang rendah dan kerusakan yang ada pada struktur tulang. Tulang itu akan kehilangan berbagai mineral (kalsium). Dan menyebabkan tulang akan mudah patah. Berikut adalah beberapa penyakit yang berhubungan dengan kelainan tulang :
1. Osteoporosis
Penyakit tulang yang terjadi karena kualitas kepadatan tulang menurun. Menyebabkan tulang mudah keropos dan rentan untuk retak. Osteoporosis sendiri berarti "tulang keropos" . Saat osteoporosis terjadi bagian-bagian dari tulang akan berlubang dan lama-kelamaan akan rapuh. Jika badan jatuh atau terbentur sesuatu tulang akan mudah retak. Penyebab penyakit ini adalah dikarenakan kekurangan kalsium dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang. Penderitanya kebanyakan terjadi pada usia di atas 70 tahun dan dua kali lebih sering menyerang wanita.
2. Penyakit paget
Kelainan tulang yang langka mempengaruhi laju pembentukan dan kehancuran dari berbagai tulang kerangka. Pada normalnya, tulang memang akan rusak seiring dengan penambahan usia seseorang. Tetapi, berbeda dengan penyakit ini, osteoclast (sel-sel yang menyerap dan membubarkan tulang) menjadi lebih aktif daripada osteoblas (sel-sel pembentuk tulang) Â membuat tulang breakdown dan formasi. Menunjukkan bahwa ada lebih banyak kerusakan tulang dari biasanya. Sedangkan, fungsi dari osteoblas sendiri untuk membuat tulang baru. Â Seluruh proses menjadi kacau untuk membentuk tulang yang sehat. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh faktor genetika.
3. Osteogenesis imperfecta
Merupakan penyakit dimana tulang mengalami kerapuhan. Tulang akan mudah rusak seiring berkembangnya penyakit ini. Diakibatkan sering kali karena trauma yang ringan atau tidak tampak. Penderita akan mengalami patah tulang, kelemahan otot atau kelemahan sendi (sendi menjadi longgar), perawakan menjadi lebih pendek, skoliosis, dan pembungkukan tulang yang panjang.