Mohon tunggu...
Christina Rumahlatu
Christina Rumahlatu Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Menulis untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Temui Mahasiswa IMAJAR, Masyarakat Adat Marfenfen Akan Terus Perjuangkan Tanah Adat Yang Telah Diklaim Oleh TNI-AL

21 November 2022   01:11 Diperbarui: 21 November 2022   01:22 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Penyerahan Dokumen oleh  Majelis Adat Aru Ursia Urlima Bpk. E, Lazarus kepada Ketua Ikatan Mahasiswa Jar Garia IMAJAR, Yefta Gaiteborbir . Sumber :Dokumen Pribadi)

Perjuangan masyarakat adat marfenfen terus digaungkan. kali ini masyarakat adat yang terdiri dari delapan orang melakukan pertemuan dengan Ikatan Mahasiswa Jar Garia IMAJAR di  kediaman rumah Korneles Galanjinjinay guna membahas persoalan tanah adat masyarakat marfenfen. Jakarta,Kamis 17 November 2022

Pertemuan ini dimpin langsung oleh ketua umum Majelis Adat Aru Ursia Urlima Bpk. E, Lazarus Daraka dan juga delapan orang pejuang tanah adat terdiri dari ibu gaelagoy kordinator masyarakat adat marfenfen, bpk Ahmad Naufal (Kepala Ursia) dan bapak Jakaria Djerumpun (Kepala Urlima) dan anggota lainnyadalam pertemuan itu masyarakat adat Marafenfen  menceritakan bahwa mereka telah tiba  di Jakarta dalam rentang waktu 3 bulan dengan tujuan memperjuangkan hak ulayat masyarakat marfenfen. Adapun langkah-langkah yang telah ditempuh adalah melakukan audensi dengan Komnas HAM, Kementerian ATR/BPN, Istana Negara dan beberapa tempat lainnya, tetapi menurut mereka upaya ini belum menuai titik terang.

Masyrakat adat Marafenfen  yang diwakili oleh Majelis Adat Aru Ursia Urlima Bpk. E, Lazarus Darakay menceritakan bahwa jalur perjuangan litigasi pun sudah di lakukan tapi hasilnya tidak memuaskan mereka  sehingga meminta mahasiswa membantu mereka dengan perjuangan sebagai mana perjuangan mahasiswa pada umumnya . 

"hukum positif Indonesia tidak bisa di percaya lagi karena ujung - ujungnya masyarakat akan kalah dengan itu masyarakat sebagai bukti menyerahkan berkas Kepala ketua umum Ikatan Mahasiswa Jar Garia IMAJAR untuk bersama dalam satu garis perjuangan untuk tanah adat masyarakat marfenfen" tuturnya

dokpri
dokpri

Menurut mereka perjuangan non litigasi  harus di tempuh secara terus-menerus  sehingga  tanah adat Marfenfen bisa di kembalikan oleh TNI-AL dan juga lewat jalur nonlitigasi  gerakan Save marfenfen akan digaungkan kembali  sebagai salah satu bentuk komitmen dan optimisme agar pemerintah tau bahwa masyarakat adat Marfenfen tetap terus berjuang dan tidak akan menyerah dengan pratik pelanggaran HAM berat yang terjadi di provinsi Maluku, kabupaten kepulauan Aru, terkhususnya desa marfenfen.

"negara seharusnya merasa berterima kasih kepada masyarakat masyarakat adat karena  karena lewat eksistensinya lingkungan Indonesia dikenali sebagai paru-paru dunia sebab  mempunyai hutang yang hijau luas dan utuh. tetapi negara pemerintahan dalam hal ini TNI AL justru datang dengan alasan membangun pos keamanan, melindungi negara namun nyatanya baru saja mereka datang dan belum mendiami tempat itu tapi rusa, burung kaka tua dan satua lainya makin sulit di temukan mereka jauh dari tempat biasa mereka hidup karena beberapa kali TNI AL berburu membunuh menggunakan senjata yang dimiliki " tambahnya

dokpri
dokpri

Menyikapi persoalan ini Yefta selaku Ketua mahasiswa Aru mengatakan bhawa Mahasiswa JARGARIA kan selalu siap untuk mengawal perampasan tanah masyarakat adat yang dilakukan oleh TNI AL.

"Kami mahasiswa JARGARIA akan selalu siap untuk mengawal permasalahan ini  sebagaimana mestinya yang kami pernah lakukan, apalagi ini berkaitan dengan posisi masyarakat adat Aru yang selama ini hanya dilihat sebagai objek yang kerap dieksploitasi. harusnya negara menghormati keputusan masyarakat adat sebagai pemilik kedaulatan yang telah ada jauh sebelum negara ada, toh 77 tahun kami  berdiri teguh dengan NKRI tapi kami masih tergolong masyrakat miskin padahal hutan dan lautan kami berlimpah kekayaan,  jadi untuk harga dan keadilan  kami selaku masyarakat adat  Marfenfen kami mahiswa akan terus bersuara" tegasnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun