Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Seindah Berlian

21 Oktober 2024   11:11 Diperbarui: 23 Oktober 2024   08:24 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Picsart diolah oleh Anak Saya

Dan hal yang paling tragis adalah saat sang buah hati sakit
Dalam kondisi kejang-kejang tanpa uang di tangan
Cincin pernikahan pun akhirnya melayang untuk membeli obat
Karena tak ada satu pun yang menolong meminjamkan uang
Belum lagi aliran listrik diputus karena menunggak dua bulan
Membuat kehidupan mereka bagai daun-daun di musim gugur yang rapuh
Yang perlahan-lahan terbang jatuh ke tanah
Menuju titik terendah di dalam kehidupan…

Namun, keduanya tetaplah menjadi guru yang baik hati
Meskipun dalam keterbatasan ekonomi
Yang untuk makan sebungkus nasi rames bertiga bersama si kecil
Terkadang harus berutang...
Benar-benar seperti daun-daun yang berguguran tanpa harapan
Bersama mimpi-mimpi indah yang tak dapat dihentikan oleh angin malam
Demikianlah irama hidup yang dilalui keluarga kecil ini
Selama tujuh tahun mengarungi samudra kehidupan di tengah badai

Tak jarang keduanya menangis di dalam hati
Kala memperhatikan keadaan satu sama lainnya
Hingga Sang Pujangga pun menghentikan penanya untuk sesaat
Turut larut pada kepedihan pasangan ini…
Wajar bila bumi terasa menganga
Dan hidup serasa terperosok ke dalam jurang tak berdasar
Seperti menuju kerak bumi yang sungguh dalam dan penuh tekanan…

Tetapi, di sanalah tempat terbentuknya berlian
Sebelum kilaunya bersinar memesona semua mata
Karena ia adalah karbon murni yang kelak bertransformasi menjadi berlian
Berada pada lapisan bumi yang sangat dalam
Berada sangat jauh di bawah tanah
Dengan tekanan sangat luar biasa dan suhu sangat panas
Yang setelah jutaan tahun
Perlahan-lahan mengkristal dan membentuk sebuah berlian

Api pun tak akan sanggup membakar zat paling keras di bumi ini
Palu, bor dan bahkan waktu pun tak akan mampu menghancurkan batu permata ini
Yang semakin mendapat tekanan malah semakin kuat
Seperti yang terjadi pada pasangan suami istri ini
Yang semakin mereka masuk pada kedalaman hati
Keduanya malah semakin mengenal satu sama lain
Hingga kemudian dapat lebur menjadi satu kesatuan
Dan melahirkan kekuatan dahsyat dari dalam diri mereka

Mencapai pernikahan berlian adalah berkat Ilahi
Bak kilau berlian yang begitu menakjubkan dilihat dari semua sisi
Kilaunya benar-benar memukau menawan hati
Bahkan ia dapat menghilang dalam segelas air
Dalam kondisi cahaya tertentu oleh karena saking beningnya
Seperti hati seorang bayi yang baru dilahirkan
Sebelum ia terkontaminasi oleh debu kehidupan
Ia begitu murni dan jernih di dalam keluguannya…

Demikian pula kehidupan pasangan ini
Bagai berlian yang jatuh di dalam Palung Mariana
Jatuh pada kedalaman yang sulit untuk dibayangkan
Kemudian melewati tekanan demi tekanan di dalamnya
Dan keduanya tetap bergandengan tangan dalam kesetiaan
Karena di sanalah letak keteguhan dan kesabaran dipertaruhkan
Demikian juga dengan kesadaran dan juga ketulusan
Puji Tuhan akhirnya mereka menemukan kembali kemurnian hati mereka

Setiap peristiwa adalah pembelajaran bagi keduanya
Sang Istri selalu mendampingi Sang Suami dengan setia
Kala bersama-sama mengarungi samudra kehidupan
Yang sungguh teramat menyakitkan luar dalam
Sang Suami pun juga menghargai kesetiaan istrinya
Hingga menjadikannya inspirasi dan motivasi
Kala hampir tenggelam dalam samudra keputusasaan

Memang selalu ada misteri di balik setiap peristiwa
Baik yang membahagiakan maupun yang menorehkan luka
Angin senja pun terdiam dalam kekagumannya
Akan keberanian pasangan ini kala menyelaraskan semua ego
Untuk lebur menjadi satu kesatuan
Dalam terang cahaya Ilahi

Siapa sangka kemudian muncul kekuatan dari dalam diri mereka…
Yang tak dapat dibantah lagi oleh angin senja
Mimpi-mimpi mereka pun akhirnya menjadi kenyataan secara bertahap
Setelah tujuh tahun berselang…
Saat mereka mencapai titik balik kehidupan

Seperti berlian, begitulah mereka dan kisahnya
Seperti sebuah mahakarya indah yang hidup
Yang setiap detailnya mampu mencerminkan pesona, kekuatan, dan juga ketangguhan
Hingga kilau sejati di dalam diri mereka benar-benar bersinar
Mengekspresikan perasaan yang begitu mendalam, dan mengurainya dengan tanpa pamrih
Tidaklah mengherankan bila hati keduanya laksana berlian
Kala mereka mencapai pernikahan berlian

Seperti kilau berlian… 
Demikianlah kekuatan cinta, kasih, dan juga sayang dari pasangan ini
Bukan hanya karena catatan waktu yang telah mereka lewati
Tetapi keduanya memang laik mendapatkan predikat itu
Yang tetap romantis dan tak terpisahkan
Selama puluhan tahun hingga sampai saat ini
Yang menegaskan betapa indah dan tangguhnya hubungan mereka

Cinta dan kasih sayang mereka telah begitu jernih dan bening bak berlian
Dengan kecemerlangan batin yang memancar dalam kebahagiaan mereka
Merefleksikan nilai dan keindahan abadi tentang sebuah kesejatian cinta
Yang pesona dari kilaunya memang begitu menawan
Bukan saja oleh keindahannya
Namun karena di dalamnya tersembunyi kekuatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun