Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Rindu pada Tanah Gersang

30 Juni 2024   10:03 Diperbarui: 7 Juli 2024   17:04 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan masih menyisakan satu pertanyaan
Akan kerinduan yang tak pernah berakhir darinya
Pada tanah gersang yang enggan ia tinggalkan
Saat angin membawa awan tebal menyingkir secepat kedipan mata
Saat angin dengan garangnya menyapu bersih seluruhnya
Tanpa satu penjelasan untuknya mengerti dan juga memahaminya

Hujan masih menyisakan segenggam kenangan akan itu
Sampai waktu menyeretnya tanpa ampunan
Atas kesalahan yang tak pernah ia tahu
Karena begitu saja mengalihkan pandangannya
Ke tempat lain saat terseret angin yang terus menderu
Dan angin tetap saja begitu, selalu diam tanpa memberikan jawaban padanya

Tetapi, kini semuanya telah terlambat
Ketika deru angin dan alam semesta telah berada di dalam ketenangan
Hujan tak lagi dapat tersenyum hingga membeku dalam kemarahan panjang tak terucap
Ia pun kemudian memilih mereda ke tepian  
Tanpa lagi mengingat kenangan dan satu pertanyaannya
Meski kerinduan-kerinduan tetap terus berdatangan tanpa satu pun jawaban

Kini, hujan benar-benar diam di tepian
Entah kapan lagi ia akan mencurahkan kasihnya
Pada tanah-tanah gersang yang pernah ia tinggalkan
Senyumnya lenyap begitu saja sampai ia menyadari sesuatu
Kasihnya benar-benar tak bermakna tanpa keikhlasan
Dan keikhlasan tak berarti apa pun tanpa bersama Sang Penciptanya

Bandungan, Akhir Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun