Tak ada salahnya bidadari turun ke bumi
Agar dunia semakin berwarna bagai pelangi
Hari itu hari Anggara Kasih
Hari di mana sang bidadari menitis pada seorang gadis
Yang memiliki rambut begitu panjang dan selalu menjaga kemurnian hati
Yang keduanya sama-sama mendambakan bertemu dengan manusia sejatiUsai bersemadi hati ia sang gadis muda itu begitu terkesan
Ada dorongan hati yang tak tertahankan
Untuk melakukan perjalanan mencari sebuah kesejatian
Hingga senyum di bibirnya pun terus mengembang
Menikmati indahnya pemandangan sepanjang jalan
Hutan, gunung, sawah, matahari dan juga indahnya rembulan malam
Perjalanan ditempuh dengan langkah pasti
Dengan mengikuti nasihat dari dalam diri yang sejati
Sampai terlihat sebuah gunung bermandikan cahaya matahari
Kemudian awan timbul menenggelamkan hari
Sejenak ia tertegun melihat keindahan awan yang disinari matahari
Yang berwarna-warni mengelilingi gunung sebelum kemudian lenyap terbakar matahari itu sendiri
Sang bidadari berjalan jauh sepanjang malam dan sepanjang hari
Menyusuri bukit dengan kemantapan hati
Tak menghiraukan bahaya dan raga sang gadis yang mulai letih
Namun pada saat tiba di pinggir hutan jati
Ia berbelok ke selatan dengan mempercepat langkah kaki
Hingga matahari dilihatnya telah terbit
Perjalanan yang sunyi senyap dengan bertabur keheningan terus dilanjutkan
Jiwa sang bidadari tetap menopang raga sang gadis muda dengan sempurna
Tiada lelah berjalan dengan tetap memuja Tuhan
Hingga langit kemudian menggelap dan matahari menghilang di balik awan
Dunia tampak kelam untuk sesaat sampai dilihatnya sebuah cahaya kilat
Dan matahari seperti bermain-main di langit kelam
Hujan kemudian turun dan angin mendesir di pepohonan
Sang bidadari pun segera menarikan tarian keabadian
Menari dengan segenap hatinya untuk memuja Tuhan
Begitu pun dengan sang gadis muda
Dia merasakan mendapat berkat luar biasa dari Tuhan
Karena tiba-tiba bisa menari dengan begitu gemulai dan indah
Ada dorongan hati yang tak tertahankan
Untuk melakukan perjalanan mencari sebuah kesejatian
Hingga senyum di bibirnya pun terus mengembang
Menikmati indahnya pemandangan sepanjang jalan
Hutan, gunung, sawah, matahari dan juga indahnya rembulan malam
Dengan mengikuti nasihat dari dalam diri yang sejati
Sampai terlihat sebuah gunung bermandikan cahaya matahari
Kemudian awan timbul menenggelamkan hari
Sejenak ia tertegun melihat keindahan awan yang disinari matahari
Yang berwarna-warni mengelilingi gunung sebelum kemudian lenyap terbakar matahari itu sendiri
Menyusuri bukit dengan kemantapan hati
Tak menghiraukan bahaya dan raga sang gadis yang mulai letih
Namun pada saat tiba di pinggir hutan jati
Ia berbelok ke selatan dengan mempercepat langkah kaki
Hingga matahari dilihatnya telah terbit
Jiwa sang bidadari tetap menopang raga sang gadis muda dengan sempurna
Tiada lelah berjalan dengan tetap memuja Tuhan
Hingga langit kemudian menggelap dan matahari menghilang di balik awan
Dunia tampak kelam untuk sesaat sampai dilihatnya sebuah cahaya kilat
Dan matahari seperti bermain-main di langit kelam
Sang bidadari pun segera menarikan tarian keabadian
Menari dengan segenap hatinya untuk memuja Tuhan
Begitu pun dengan sang gadis muda
Dia merasakan mendapat berkat luar biasa dari Tuhan
Karena tiba-tiba bisa menari dengan begitu gemulai dan indah
Tak ada salahnya bidadari turun ke bumi
Agar dunia semakin berwarna bagai pelangi
Hari itu hari Anggara Kasih
Hari di mana sang bidadari menitis pada seorang gadis
Yang memiliki rambut begitu panjang dan selalu menjaga kemurnian hati
Yang keduanya sama-sama mendambakan bertemu dengan manusia sejatiBandungan, 2 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H