Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Salahnya Bidadari Turun ke Bumi

2 Juli 2023   20:40 Diperbarui: 2 Juli 2023   20:44 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada salahnya bidadari turun ke bumi
Agar dunia semakin berwarna bagai pelangi
Hari itu hari Anggara Kasih
Hari di mana sang bidadari menitis pada seorang gadis
Yang memiliki rambut begitu panjang dan selalu menjaga kemurnian hati
Yang keduanya sama-sama mendambakan bertemu dengan manusia sejati

Usai bersemadi hati ia sang gadis muda itu begitu terkesan
Ada dorongan hati yang tak tertahankan
Untuk melakukan perjalanan mencari sebuah kesejatian
Hingga senyum di bibirnya pun terus mengembang
Menikmati indahnya pemandangan sepanjang jalan
Hutan, gunung, sawah, matahari dan juga indahnya rembulan malam

Perjalanan ditempuh dengan langkah pasti
Dengan mengikuti nasihat dari dalam diri yang sejati
Sampai terlihat sebuah gunung bermandikan cahaya matahari
Kemudian awan timbul menenggelamkan hari
Sejenak ia tertegun melihat keindahan awan yang disinari matahari
Yang berwarna-warni mengelilingi gunung sebelum kemudian lenyap terbakar matahari itu sendiri

Sang bidadari berjalan jauh sepanjang malam dan sepanjang hari
Menyusuri bukit dengan kemantapan hati
Tak menghiraukan bahaya dan raga sang gadis yang mulai letih
Namun pada saat tiba di pinggir hutan jati
Ia berbelok ke selatan dengan mempercepat langkah kaki
Hingga matahari dilihatnya telah terbit

Perjalanan yang sunyi senyap dengan bertabur keheningan terus dilanjutkan
Jiwa sang bidadari tetap menopang raga sang gadis muda dengan sempurna
Tiada lelah berjalan dengan tetap memuja Tuhan
Hingga langit kemudian menggelap dan matahari menghilang di balik awan
Dunia tampak kelam untuk sesaat sampai dilihatnya sebuah cahaya kilat
Dan matahari seperti bermain-main di langit kelam

Hujan kemudian turun dan angin mendesir di pepohonan
Sang bidadari pun segera menarikan tarian keabadian
Menari dengan segenap hatinya untuk memuja Tuhan
Begitu pun dengan sang gadis muda
Dia merasakan mendapat berkat luar biasa dari Tuhan
Karena tiba-tiba bisa menari dengan begitu gemulai dan indah

Tak ada salahnya bidadari turun ke bumi
Agar dunia semakin berwarna bagai pelangi
Hari itu hari Anggara Kasih
Hari di mana sang bidadari menitis pada seorang gadis
Yang memiliki rambut begitu panjang dan selalu menjaga kemurnian hati
Yang keduanya sama-sama mendambakan bertemu dengan manusia sejati

Bandungan, 2 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun