Akulah fantasiana...
Akan kuhamparkan kisah indah pada Bulan Kasih Sayang kali ini
Meskipun penuh dengan fantasi dan bagai dongeng seribu satu malam
Akan tetap kugambarkan betapa indah kisah sebuah hubungan anak manusia
Dalam cawan kehidupan yang penuh dengan cinta kasih dan juga prahara
Dan pada fantasiku kali ini...
Akan kusiapkan lahan untukmu di musim hujan yang selalu datang tanpa diminta
Diiringi dengan merdunya desiran angin yang menderu sepanjang hari
Bersama cangkul-cangkul yang mulai digerakkan
Untuk menggemburkan tanah yang telah kusiapkan untukmu
Dan hanya untukmu, pujaan hatiku
Akulah fantasiana...
Tidakkah kau menyadari satu hal?
Lahanku sangat ideal untukmu bercocok tanam
Maka, tanamilah lahanku dengan pohon keikhlasan
Yang pernah kau tawarkan padaku di musim kemarau
Saat aku bosan dengan rutinitas yang pernah membelengguku
Dan lihatlah, kosmos tampak sunyi saat kita memandang ke langit malam
Maka segera mulailah bercocok tanam, dengan berkah kasih dan sayang dari Sang Pencipta
Teriring doa dan juga harapan indah, agar suburlah bibit-bibit yang ditanam
Yang kau bawa dari negeri ajaib....
Sebuah tempat di mana sang Adam pernah tinggal di sana
Akulah fantasiana...
Kukecup rindu pada bibit keikhlasan yang kau tawarkan
Dan tatkala senyum tulusmu memeluk kegundahan yang datang tanpa diminta
Akhirnya kugenggam juga sebuah kemantapan batin dengan senyum yang merekah
Bersyukur atas kesediaanmu mengolah lahan yang telah kusiapkan
Hingga lagu Misty dengan suara merdu dari Julie London pun mengiringi hubungan kita
Membuatku selalu menjadi kabut setiap di dekatmu
Dan aku akan terus mengikutimu atas kehendakku sendiri
Rela menjadi fantasiana di hatimu
Karena yang ada di hatimu, sesungguhnya hanyalah DIA
Akulah fantasiana...
Akhirnya kita berjalan bergandengan sampai di negeri yang penuh dengan keajaiban
Di mana bulan bersinar terang menumpahkan cahaya kehidupan
Hingga bunga-bunga dapat mekar seketika...
Namun di negeri ajaib yang tercipta dari khayalan itu...
Ternyata banyak rintangan yang telah siap menghadang
Bagaimanakah menembus dan melewatinya tanpa tekanan?
Aku terlalu seperti kabut dengan banyak cinta untukmu
Hingga perbedaan pendapat dan perselisihan tak lagi dapat dihindari
Dan pecahlah prahara di ladang kita
Hingga porak-porandalah tanaman kita dihantam hujan badai
Akulah fantasiana...
Meskipun penuh dengan fantasi...
Rasa syukurku tak terkira ketika bibit-bibit itu tumbuh
Mengiringi kobaran hawa nafsu yang datang menggoda dalam kehidupan
Yang terkadang tak lagi harus diredam dan dilawan
Namun diterima dengan kesadaran di bawah naungan cahaya rembulan
Dituangkan ke dalam cawan kehidupan pada pohon keikhlasan
Maka, Say No to KDRTÂ dan bercocok tanamlah padaku...
Lahanku benar-benar cocok untuk kau tanami
Lahan yang dapat menumbuhkan dan menyuburkan kembali tanaman yang telah porak-poranda
Bersama-sama kita mencangkul kesadaran di lahan yang sama
Selalu memupuk kesadaran kita agar tumbuh subur warisan untuk generasi berikutnya
Kesadaran bahwa kita dan lahan kita adalah milikNYA
Yang tidaklah patut ada tekanan dan kekerasan di dalamnya
Dan kalau pun angin berembus kencang membuat api semakin membara
Setidaknya kesadaran meminta maaf dan memaafkan telah tumbuh subur
Menambah gairah kerinduan yang semakin memuncak menuju rasa syukur
Setelah amarah yang tak kekal itu terlewati oleh batasan waktu
Bagai empedu lekat di hati, begitulah hubungan kita setelah melewati Great Filter di kebun kita
Akulah fantasiana terakhir bagimu...Akulah fantasiana terakhir bagimu...
Akan kuhamparkan kisah indah pada Bulan Kasih Sayang kali ini
Meskipun penuh dengan fantasi dan bagai dongeng seribu satu malam
Akan tetap kugambarkan betapa indah kisah hubungan anak manusia
Dalam cawan kehidupan yang kini penuh dengan cinta dan kasih tanpa prahara
Bagai Mimi dan Mintuno yang selalu hidup rukun penuh kasih sayang
Engkaulah Mimi dan akulah Mintunonya
Ke mana-mana selalu bersama mengarungi lautan kehidupan
Dengan membawa bibit pohon keikhlasan dari Sang Pencipta
Untuk ditebar dan ditanam dalam ladang-ladang cinta anak manusia
Diiringi gerimis senja dan kabut tipis di bulan kasih sayang 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H