Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepaket Kopi Penyampai Rindu

9 Mei 2021   17:28 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:28 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pos Indonesia pun menjadi pilihan hati
Untuk mengirimkan bingkisan dari hati
Bukan sekadar kotak kardus dan beragam isi
Tetapi sebungkus kerinduan yang telah lama menumpuk di hati

Kepada Bapakku kukirimkan segenap rasa
Meski hati ini tak pernah kehilangan kasihnya yang sungguh besar
Karena di antara kami memang selalu tak ada jarak
Dan segenap kerinduan, selalu lebur dalam keikhlasan yang sempurna

Sebelum kukirim, kudekap suratku dengan sepenuh hati dan segenap rasa
Dengan mata terpejam
Melintaslah semua kenangan indah bersamanya
Bapakku memang benar-benar ayah yang hebat
Kudapatkan banyak keajaiban darinya
Dan juga kegembiraan di masa kanak-kanak
Yang selalu membekas hingga sekarang
Dan selalu saja berubah menjadi kebahagiaan
Setiap kali mengingatnya

Akhirnya kulepas juga suratku buat Bapak
Kuselipkan di antara paket kopi dan cascara
Sampai Pak Pos menjemputnya
Hatiku masih merasakan kehangatan rasanya
Dan akan terus terasa, sampai kuterima kabar dari desa tercinta

Fotografer: Keristinayu
Fotografer: Keristinayu
Bapakku memang ayah yang hebat bagiku
Maka, ia pun juga layak merindukanku
Sebanyak yang ia mau
Kapan pun dan sampai kapan pun
Ia layak memikirkanku
Tanpa batasan apa pun

Kepada Ayahanda FX. Rustomo...
Selamat menikmati aneka kopi dari Gedong Songo
Bersama seluruh keluarga besar di desa Ngadirejo

Untuk Bapak, mencicipi kopinya sedikit saja
Terutama kopi luwak dan peaberry (kopi lanang), dengan gula aren yang disajikan terpisah
Jangan banyak-banyak, ingat usia...

Dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah
Bagi seluruh keluarga besar yang merayakannya
Mohon maaf lahir dan batin, dari segenap hati yang terdalam

Teristimewa untuk Bapak, semoga senantiasa sehat dan bahagia
Di antara anak-anak, cucu-cucu dan kelucuan buyut-buyut di desa tercinta
Sekali lagi mohon maaf lahir dan batin ya, Pak
Semoga Bapak bisa merasakan segenap kerinduan, yang terselip di dalam parsel yang ananda kirimkan
Saat menikmati kopi dengan kepulan asap yang membubung ke atas
Setelah Pak Pos mengantarkannya kepada Bapak
Spesial dari ananda dan keluarga...

Di balik tirai kabut sutra lereng Gunung Sakya, 9 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun