Baru-baru ini iya sempat kembali viral karena mengundurkan diri dari staf Kepresidenan. Pengunduran dirinya dimulai sejak Rabu (15/4/2020) dengan mengirim surat kepada Presiden. Ia menjelaskan alasan kemundurannya adalah karena tidak ingin berpolemik mengenai Ruangguru yang masuk dalam pilihan kartu prakerja.
Dalam Akun Instagramnya dia menulis "Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra kartu prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang kartu prakerja."
Memang dalam hidup harus memilih. Belva memiliki dua posisi yang penting, yaitu sebagai staf kepresidenan dan menjadi CEO dari ruangguru. Oleh karena ini Belva memilih tetap menjadi CEO Ruangguru dan melepas kedudukannya menjadi Staf Khusus Presiden melalui pernyataan pengunduruan dirinya yang di nilai untuk menghindari konflik yang sedang terjadi.
Tapi, Pengamat Sosial dari Universitas Sebelas Maret Drajat Tri Kartono menilai kemunduran Belva sebagai staf khusus merupakan salah satu langkah yang baik dan merupakan suatu bentuk pengetahuan dan  pertanggungjawaban dari apa yang diambil. Dalam budaya politik, kata Drajat, tindakan bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan politik yang menimbulkan respons-respons yang kurang baik dari masyarakat adalah hal yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H