Pada tahun 2020, Indonesia diserang oleh virus mematikan covid-19. Dunia seperti tergoncang dengan adanya virus yang mewabah, yang merambah seluruh aspek kehidupan. Virus covid-19 berasal dari Wuhan, China. Virus ini menyebar sangat cepat, dalam beberapa bulan saja semakin banyak penduduk indonesia yang tertular. Jika terjangkit virus ini, akan menyebabkan batuk, flu, dan bahkan kematian.
Virus ini dapat menular dengan sangat cepat, hanya dengan air liur, ataupun batuk. Ciri-ciri orang yang terkena covid-19 adalah sesak napas, batuk, demam tinggi, atau bahkan kehilangan rasa dan bau. Setelah tertular virus ini, tubuh kita akan menjadi sangat lemah, mual-mual, sesak napas, dan tidak nafsu makan.
Virus covid-19 memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia, salah satunya adalah terhadap dunia pendidikan.
Dunia pendidikan merupakan segala hal mengenai proses belajar dan mengajar. Pendidikan adalah interaksi antara sesama murid dan guru yang bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Saat covid-19 melanda indonesia, seluruh pelajar di Indonesia di liburkan. Selama pandemi berlangsung, kini pembelajaran dalam jaringan (daring) telah dilakukan di hampir seluruh dunia (Goldschmidt, 2020).Â
Pemerintah Indonesia juga menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berlangsung selama 2 minggu (10 April 2020 s/d 23 April 2020), dimana seluruh pusat perbelanjaan tutup sementara karena covid-19 tersebut. Sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring dari rumah masing-masing yang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang terkadang terdapat hambatan dalam penerapannya.Â
Selama sistem pembelajaran daring, peserta didik mempunyai keleluasaan waktu untuk belajar. Peserta didik juga dapat belajar dimana pun dan kapan pun, tanpa dibatasi waktu. Peserta didik juga berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan seperti menggunakan video call ataupun live chat (Ermayulis, 2020).
Walau masyarakat sudah dapat beraktivitas seperti biasa, seluruh pelajar masih diliburkan untuk menghindari tertular virus covid-19. Dampak covid-19 terhadap pelajar adalah murid-murid menjadi semakin malas belajar ataupun mengerjakan tugas karena sistem belajar daring, para pelajar pun kurang bersosialisasi karena hanya didalam rumah dan tidak berinteraksi dengan teman-teman sebaya nya.Â
Dampak yang dihadapi atau yang dialami guru pada saat proses pembelajaran secara daring adalah guru merasa kurang efektif dalam mengajar siswa dan materi yang disampaikan kurang tersampaikan baik kepada siswa, sehingga guru mengalami kesulitan dalam memberikan materi pelajaran terhadap siswa. Karena pandemi covid-19 ini juga, pemerintah mengumumkan bahwa Ujian Nasional (UN) resmi ditiadakan.
Tidak hanya berdampak terhadap pembelajaran saja, tetapi juga berdampak terhadap penilaian guru terhadap kemampuan atau pengetahuan siswa apakah siswa sudah memahami materi nya atau belum. Dampak lain bagi guru yaitu sebelumnya guru melakukan pembelajaran dengan berinteraksi langsung dengan peserta didik. Kemudian tiba-tiba berubah dengan situasi pembelajaran online ataupun daring dirumah yang dapat membuat guru merasa jenuh.Â
Guru yang biasanya bersosialisasi bersama guru lainnya, sekarang guru harus mengajar di rumah. Gara-gara hal ini membuat guru merasa asing terhadap dunia luar. Jadi, pihak sekolah harus memperhatikan hal ini.
Orang tua juga juga harus memperhatikan anaknya dirumah, sebagai tempat pendidikan anak yang pertama dan utama dalam membentuk moral, nilai agama, dan budi pekerti serta memiliki peran tambahan sebagai guru kedua. Orang tua dirumah juga harus memberikan motivasi kepada anak agar semangat belajar nya tidak pudar, karena pandemi covid-19 ini orang tua harus lebih memperhatikan bagaimana proses belajar anak-anak nya dirumah.Â