Mohon tunggu...
Christina Dev
Christina Dev Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena FOMO pada Konser Coldplay: Perilaku Masyarakat Era ini

6 Juni 2023   17:28 Diperbarui: 6 Juni 2023   17:29 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat era modern. Di tengah popularitas konser bergengsi, FOMO memiliki dampak psikologis yang signifikan pada perilaku masyarakat. FOMO sendiri adalah rasa ketakutan atau kecemasan yang dirasakan oleh individu ketika merasa bahwa mereka akan melewatkan suatu pengalaman atau acara yang menarik. Dalam konteks konser bergengsi, FOMO merujuk pada perasaan tidak ingin ketinggalan kesempatan untuk menyaksikan penampilan artis favorit mereka secara langsung. Coldplay, band musik terkenal yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia, sering menjadi sorotan dan salah satu sumber FOMO (Fear of Missing Out) bagi masyarakat baru - baru ini. Hal ini dipengaruhi konser Coldplay yang merupakan salah satu acara paling dinantikan dan diidamkan oleh banyak penggemar mereka.  

Peran media sosial dalam memperkuat FOMO sangat signifikan. Dengan adanya platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, orang dapat dengan mudah melihat postingan teman-teman mereka yang hadir dalam konser bergengsi. Foto dan video yang diposting ini dapat memicu perasaan iri dan keinginan untuk mengikuti jejak mereka.

Salah satu aspek psikologis yang mendorong FOMO pada konser bergengsi adalah kebutuhan akan kepuasan sosial. Manusia secara alami adalah makhluk sosial, dan rasa ingin diterima oleh kelompok menjadi faktor penting dalam kehidupan kita. Dalam konteks konser bergengsi, masyarakat cenderung mengalami FOMO karena takut tidak diakui atau dianggap ketinggalan oleh teman-teman mereka. Mereka merasa terdorong untuk hadir dalam konser tersebut agar dapat merasakan kepuasan sosial yang diharapkan.

Selain itu konser bergengsi sering kali dianggap sebagai acara yang mewakili identitas seseorang. Masyarakat era ini cenderung menggunakan partisipasi dalam konser sebagai sarana untuk membangun dan memperkuat identitas sosial mereka. Melalui konser, mereka mencoba menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah bagian dari kelompok yang relevan dan mengikuti tren terkini. Hal ini akan memicu sisi psikologis kecemasan emosional yang signifikan. Dipengaruhi Ketidakpastian dalam mendapatkan tiket, terbatasnya jumlah tempat, dan desakan sosial untuk hadir dapat menciptakan tekanan psikologis yang tinggi. Masyarakat mungkin merasa cemas dan terjebak dalam spiral kekhawatiran bahwa mereka akan melewatkan pengalaman yang dianggap penting atau bahkan akan diabaikan oleh kelompok sosial mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan mental mereka.

Untuk mengatasi efek negatif FOMO pada konser Coldplay, penting untuk menjaga kesejahteraan emosional dan mental. Pertama, individu perlu menyadari bahwa kebahagiaan dan kepuasan sejati berasal dari dalam diri sendiri, bukan dari validasi eksternal atau partisipasi dalam acara tertentu. Membangun kepercayaan diri dan menerima diri sendiri dengan penuh kasih sayang adalah langkah penting untuk mengatasi FOMO. Selain itu, penting untuk mengelola ekspektasi dan menumbuhkan sikap yang realistis. Memahami bahwa tidak mungkin untuk selalu hadir dalam setiap acara atau pengalaman yang menarik adalah langkah penting menuju pemahaman yang lebih seimbang. Menghargai momen yang ada di hadapan kita dan merasa puas dengan pilihan yang telah kita buat juga dapat meningkatkan kesejahteraan emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun