Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Sehari-hari Terhadap Keuangan Jangka Panjang

6 Agustus 2024   14:10 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:13 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebiasaan konsumsi sehari-hari sering kali kita anggap remeh. Kadang kita tidak menyadari betapa pentingnya mengelola kebiasaan ini dengan baik. Kebiasaan seperti belanja impulsif, makan di luar, atau berlangganan layanan bisa tampak sepele, tapi ternyata bisa berdampak besar pada keuangan jangka panjang. Yuk, kita kupas tuntas bagaimana kebiasaan konsumsi kita mempengaruhi kondisi finansial kita di masa depan dan bagaimana cara kita bisa mengelolanya dengan bijak.

1. Mengidentifikasi Kebiasaan Konsumsi

Sebelum kita bisa mengelola kebiasaan konsumsi, kita harus tahu dulu kebiasaan apa saja yang kita lakukan sehari-hari. Kebiasaan konsumsi ini bisa berkisar dari hal-hal yang rutin kita lakukan hingga yang hanya sesekali. Berikut adalah beberapa kebiasaan umum yang mungkin kita lakukan:

- Makan di luar: Makan di restoran atau kafe setiap hari memang nyaman, tapi jika dihitung-hitung, biayanya bisa jadi sangat besar. Misalnya, jika kamu makan di luar satu kali sehari dengan biaya rata-rata Rp50.000, dalam sebulan kamu sudah menghabiskan sekitar Rp1.500.000 hanya untuk makan di luar.

- Belanja impulsif: Pasti sering kan, kita melihat diskon atau promosi dan akhirnya membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan? Belanja impulsif ini bisa menyebabkan pengeluaran yang tidak terencana.

- Langganan layanan: Berlangganan berbagai layanan seperti streaming musik, video, atau majalah mungkin terasa seperti hal kecil, tapi jumlahnya bisa menumpuk jika kamu berlangganan banyak layanan.

- Konsumsi kopi: Banyak dari kita yang tidak bisa memulai hari tanpa kopi. Namun, jika membeli kopi dari kedai setiap hari, biaya tersebut bisa menjadi cukup besar dalam jangka panjang.

2. Dampak Jangka Panjang dari Kebiasaan Konsumsi


Sekarang, mari kita bahas bagaimana kebiasaan konsumsi kita bisa mempengaruhi keuangan jangka panjang. Dampaknya bisa sangat beragam dan sering kali kita tidak menyadarinya. Berikut adalah beberapa dampak utama:

- Pengeluaran Berlebih: Jika kamu rutin makan di luar atau berbelanja impulsif, pengeluaran bulanan kamu bisa melonjak. Misalnya, jika kamu membelanjakan Rp200.000 untuk makanan di luar setiap minggu, dalam setahun kamu sudah menghabiskan Rp10.400.000. Tanpa perencanaan yang baik, pengeluaran ini bisa menyebabkan kamu kekurangan dana untuk kebutuhan penting lainnya.

- Kurangnya Tabungan: Pengeluaran yang tidak terencana dan berlebihan seringkali mengakibatkan kurangnya tabungan. Bayangkan jika uang yang kamu gunakan untuk belanja impulsif atau makan di luar dialokasikan untuk tabungan. Dalam jangka panjang, kamu akan memiliki dana cadangan yang lebih besar untuk menghadapi keadaan darurat atau masa pensiun.

- Inflasi Biaya Hidup: Semakin sering kamu menghabiskan uang untuk gaya hidup yang mahal, semakin sulit untuk mempertahankan standar hidup tersebut ketika pendapatan kamu tidak meningkat. Misalnya, jika kamu terbiasa makan di restoran mahal dan kemudian harus menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang lebih hemat, perubahan ini bisa menjadi sangat menantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun