Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menghijaukan Masa Depan: Makna Mendalam di Balik Hari Gerakan Sejuta Pohon pada 10 Januari

10 Januari 2024   10:53 Diperbarui: 10 Januari 2024   10:58 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, ketika kalender menunjukkan tanggal 10 Januari, Indonesia merayakan Hari Gerakan Sejuta Pohon. Namun, seberapa dalam kita memahami esensi dari perayaan ini? Merujuk pada kebijakan yang ditetapkan pada tahun 1979 oleh Presiden Soeharto, perayaan ini bukan hanya sekedar seremonial, tetapi juga mencerminkan tekad dan kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.


Asal Usul dan Tujuan Hari Gerakan Sejuta Pohon

pixabay.com
pixabay.com
Sejarah mencatat bahwa Hari Gerakan Sejuta Pohon ditetapkan sebagai upaya konkret untuk mengatasi masalah deforestasi dan degradasi lingkungan di Indonesia. Pada saat itu, negara ini sedang menghadapi tekanan serius terkait hilangnya hutan dan kerusakan ekosistem. Presiden Soeharto, melalui kebijakan ini, berusaha memberikan solusi dengan mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam Gerakan Sejuta Pohon.

Tujuan utama dari hari peringatan ini adalah menyadarkan masyarakat akan urgensi menjaga lingkungan hidup melalui kegiatan penghijauan. Dengan fokus pada penanaman pohon, Gerakan Sejuta Pohon bertujuan memberikan harapan dan membangun kesadaran akan pentingnya memelihara keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem.

Peran Kementerian Kehutanan dalam Gerakan Penghijauan

Kementerian Kehutanan memegang peranan sentral dalam menggerakkan inisiatif ini. Sebagai garda terdepan dalam menjaga keberlanjutan hutan dan lingkungan, kementerian ini memotivasi masyarakat untuk turut serta dalam penanaman pohon. Kegiatan penghijauan ini tidak hanya dilakukan oleh pejabat pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat umum, sekolah, dan berbagai lembaga non-pemerintah.

Dinamika Kegiatan pada Hari Gerakan Sejuta Pohon

pixabay.com
pixabay.com
Pada setiap perayaan Hari Gerakan Sejuta Pohon, kegiatan utama yang dilakukan adalah penanaman pohon di lahan-lahan yang dianggap kritis. Proses ini tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga melibatkan aspek pemeliharaan dan monitoring agar tanaman yang ditanam dapat tumbuh dengan optimal. Pemerintah dan masyarakat saling berkolaborasi dalam menjaga kesehatan dan kelestarian tanaman yang telah ditanam.


Selain kegiatan penanaman pohon, peringatan ini juga memunculkan berbagai kegiatan lainnya, seperti lomba dan pameran dengan tema lingkungan hidup. Langkah ini bertujuan untuk memberikan wadah ekspresi dan kreativitas masyarakat dalam menyampaikan pesan lingkungan. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat semakin terlibat dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Tradisi yang Berlanjut: Hari Gerakan Sejuta Pohon Setiap Tahunnya

Tidak seperti beberapa inisiatif yang bersifat sekali-sekali, Hari Gerakan Sejuta Pohon telah menjadi tradisi tahunan sejak tahun 1979 hingga saat ini. Keterlibatan masyarakat yang konsisten dalam perayaan ini mencerminkan keseriusan dan kepedulian terhadap masalah lingkungan. Hal ini juga menciptakan semacam ikatan emosional antara masyarakat dan kegiatan penghijauan, yang pada gilirannya dapat menjadi dasar untuk budaya berkelanjutan di masa depan.

Pentingnya Penghijauan dan Kelestarian Lingkungan Hidup

pixabay.com
pixabay.com
Melalui penanaman pohon, masyarakat diingatkan akan peran vital pohon dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh pohon tidak hanya menghasilkan oksigen tetapi juga membantu mengurangi kadar karbon dioksida dalam atmosfer. Oleh karena itu, setiap pohon yang ditanam adalah investasi untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup bukan hanya menjadi tagline, tetapi juga menjadi filosofi hidup bagi masyarakat yang terlibat dalam Hari Gerakan Sejuta Pohon. Tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya dan sosial, peringatan ini menciptakan panggung untuk kolaborasi lintas sektor dalam menjaga dan melestarikan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun