Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Pilu di Tepi Senja

6 Oktober 2023   20:29 Diperbarui: 6 Oktober 2023   20:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepi senja, langit memudar ke oranye,
Cerminan hati yang pilu, bercahaya.

Di sini, aku berdiri sendirian,
Menghadap kehampaan, merenungi kenangan.

Senja merayap perlahan,
Seperti waktu yang tergelincir tanpa henti.

Dalam keheningan, aku mencari jawaban,
Pada langit yang tak pernah bicara.

Pilu mengalir dalam detik-detik terakhir,
Seperti air mata yang tak terlihat oleh matahari.

Namun di antara bayang-bayang senja yang lembut,
Ada harapan yang masih bersemayam di hatiku.

Ketika matahari terbenam, malam datang,
Aku tahu, esok akan membawa kisah yang berbeda.

Pada tepi senja yang pilu ini,
Aku bersiap-siap untuk menghadapi perjalanan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun