Pengawasan orang tua adalah kunci dalam mencegah anak-anak terjerumus ke dalam perilaku kekerasan. Orang tua perlu menjadi contoh positif dan mendukung perkembangan emosional anak-anak mereka.
Solusi: Orang tua harus berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak mereka, mendengarkan masalah dan perasaan mereka, serta memberikan panduan yang tepat. Mereka juga harus berperan aktif dalam kehidupan anak-anak mereka, terlibat dalam kegiatan bersama.
4. Pendidikan yang Inklusif di Sekolah
Sekolah harus mewujudkan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua siswa. Ini melibatkan pelatihan guru dalam mengatasi konflik, mendukung kesejahteraan mental siswa, dan menerapkan kebijakan anti-kekerasan yang ketat.
Solusi: Program pelatihan guru harus mencakup strategi untuk mengatasi konflik, mengidentifikasi masalah perilaku, dan memberikan bantuan kepada siswa yang membutuhkan. Kebijakan anti-kekerasan harus diterapkan secara tegas.
5. Pemberian Dukungan Psikologis
Anak-anak dan remaja yang mengalami masalah perilaku atau trauma membutuhkan dukungan psikologis yang adekuat. Layanan kesehatan mental yang terjangkau dan dapat diakses adalah kunci dalam membantu mereka.
Solusi: Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses. Sekolah juga harus memiliki konselor yang tersedia untuk siswa yang membutuhkan.
6. Kampanye Anti-Kekerasan
Kampanye anti-kekerasan yang kuat dapat menciptakan kesadaran tentang dampak negatif dari tindakan kekerasan dan memotivasi perubahan perilaku di masyarakat.
Solusi: Masyarakat harus aktif dalam kampanye yang mendukung perdamaian, empati, dan penyelesaian konflik non-kekerasan. Ini melibatkan berpartisipasi dalam kelompok-kelompok advokasi dan mendukung organisasi-organisasi yang berfokus pada perdamaian.