Di Sevilla, ketika senja menjelang,
Matahari turun perlahan, berkilau dalam cahaya oranye.
Langit berpadu dengan warna-warna yang merdu,
Sevilla, kau memukau hatiku dalam diam.
Gundukan atap yang terbuat dari tanah liat,
Terbentang seperti jajaran penari dalam senyum lembut.
Jalan-jalan berbatu penuh sejarah dan lagu,
Sevilla, kau adalah kota yang tak pernah lupa.
Di sungai Guadalquivir yang mengalir pelan,
Perahu-perahu kayu menari di atas air yang cermin.
Riuhnya riuh pepohonan beralun dalam angin,
Sevilla, kau adalah tempat yang selalu kuinginkan.
Tarian flamenco yang mendalam dan memikat,
Diiringi oleh gitar yang berdenting merdu.
Di Sevilla, malam pun mengalun berirama,
Kau adalah tempat di mana cinta mekar dan tumbuh.
Spanyol, kau adalah sebuah impian yang hidup,
Dalam senja yang mempesona di Sevilla, kau terpahat.
Di hatiku, kau selalu ada dalam kenangan,
Sevilla, kau adalah tempat di mana aku pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H