Di tanah yang diselimuti kabut perak,
Di atas bukit-bukit hijau nan indah,
Terhampar Irlandia, pulau keelokan,
Tempat legenda dan sejarah berpadu.
Cahaya hijau menyapa senja,
Dari lembah hingga pesisir pantai,
Menari-nari di rerumputan lembut,
Seperti nyanyian para peri yang gembira.
Di sini, leprechaun bermain sembunyi,
Menjaga harta di ujung pelangi emas,
Dongeng dan mitos menjalin tradisi,
Dalam nada yang penuh keajaiban.
Kota-kota klasik, Dublin menyapa,
Kemeriahan budaya dan seni merata,
Puisi dan musik mengalun megah,
Di pub-pub kecil hingga panggung besar.
Batu megalitik berbicara bisu,
Merentang zaman dengan megahnya,
Monastic Glendalough merindu kesunyian,
Sementara Giant's Causeway mempertanyakan waktu.
Awan-awan seperti peluk hangat,
Membawa hujan lembut dan berdendang,
Sungai-sungai mengalir dalam riang,
Melukiskan lukisan alam yang tulus.
Irlandia, engkau permata di Atlantik,
Keelokanmu menakjubkan hati dan pikiran,
Dalam Cahaya Hijau, kaulah mimpi kami,
Di Tanah Awan, pesonamu abadi dalam puisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H