Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membangun Jaringan Pendukung yang Kuat: Pentingnya Dukungan Sosial bagi Ibu Menyusui

10 Agustus 2023   12:03 Diperbarui: 10 Agustus 2023   12:06 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran ibu dalam memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada bayinya tidak hanya berdampak pada kesehatan bayi, tetapi juga membentuk dasar hubungan yang kuat antara ibu dan anak. Namun, perjalanan menyusui sering kali penuh tantangan dan perubahan hormon yang dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu. Oleh karena itu, membangun jaringan pendukung yang kuat menjadi faktor penting dalam membantu ibu menjalani perjalanan menyusui dengan sukses.

Manfaat Dukungan Sosial bagi Ibu Menyusui

Dukungan sosial memiliki peran krusial dalam merangsang ibu untuk menjalani perjalanan menyusui dengan lancar. Berikut adalah beberapa manfaat dari dukungan sosial bagi ibu menyusui:

1. Pengetahuan dan Informasi: Ibu yang mendapatkan dukungan sosial dapat mengakses pengetahuan dan informasi yang akurat tentang teknik menyusui yang benar, perawatan diri, dan manajemen kesehatan yang dapat membantu mencegah dan mengatasi masalah menyusui.

2. Rasa Percaya Diri: Dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas ibu menyusui lainnya dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu dalam menjalani peran menyusui. Ini sangat penting karena rasa percaya diri yang tinggi dapat membantu mengatasi keraguan dan stres yang mungkin timbul.

3. Emosional dan Psikologis: Dalam beberapa kasus, ibu menyusui dapat mengalami perubahan emosional dan psikologis. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi perasaan isolasi, kecemasan, dan depresi pasca melahirkan, serta memberikan tempat aman untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka.

4. Praktis dan Fisik: Dukungan dalam bentuk membantu pekerjaan rumah tangga, perawatan anak, atau memberikan waktu istirahat bagi ibu dapat mengurangi beban fisik dan stres, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada kualitas menyusui yang lebih baik.

Membangun Jaringan Pendukung yang Kuat

Bagaimana ibu dapat membangun jaringan pendukung yang kuat? Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Komunikasi Terbuka: Komunikasi terbuka dengan pasangan, keluarga, dan teman adalah kunci. Ibu perlu menyampaikan kebutuhan, perasaan, dan harapannya terkait dukungan yang mereka butuhkan.

2. Melibatkan Pasangan: Pasangan memiliki peran penting dalam memberikan dukungan. Melibatkan pasangan dalam perencanaan menyusui, merawat bayi, dan menghadiri kunjungan medis dapat menciptakan perasaan keterlibatan yang lebih besar.

3. Bergabung dengan Komunitas Menyusui: Bergabung dengan grup dukungan ibu menyusui lokal atau komunitas online dapat memberikan ruang untuk berbagi pengalaman, mendapatkan saran, dan menjalin persahabatan dengan ibu lain yang mengalami perjalanan serupa.

4. Manfaatkan Sumber Daya Medis: Menghubungi konsultan laktasi atau profesional medis dapat memberikan panduan dan dukungan teknis yang diperlukan.

Dukungan sosial memiliki dampak yang signifikan dalam membantu ibu menyusui menjalani perjalanan menyusui yang sukses. Membangun jaringan pendukung yang kuat melibatkan komunikasi terbuka, keterlibatan pasangan, partisipasi dalam komunitas, dan manfaatkan sumber daya medis. Dengan dukungan yang tepat, ibu dapat merasa lebih percaya diri, nyaman, dan berhasil dalam memberikan ASI kepada bayinya, menciptakan ikatan yang berharga antara ibu dan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun