Di tepian senja yang beranjak berlalu,
Dewi Waktu menghamparkan jubahnya,
Kilauan bintang pun memudar perlahan,
Namun janji pagi tetap terukir dalam sanubarimu.
Dalam setiap hembusan angin senja,
Harapan menyelimuti ragamu,
Seakan mentari senantiasa tersenyum,
Menyemai mimpi dalam setiap denyut jantungmu.
Tatkala malam menari dengan gelap,
Dewi Waktu mengajakmu bermimpi,
Pada tiap bintang yang berkerlap,
Keyakinan pun bergelora di dalam dada.
Meski badai datang menghadang,
Dan rintik hujan mencoba mencuci harapan,
Dalam setiap tetesnya terdapat kekuatan,
Yang akan membawamu menuju pagi yang bersinar cerah.
Dewi Waktu dan Janji Pagi, tak terpisahkan,
Menuntun langkahmu di lorong waktu yang tak bertepi,
Mengajarkanmu arti kesabaran dan ketabahan,
Sebab janji pagi takkan pernah mengkhianati.
Percayalah, tiap mentari akan datang,
Menerangi lembar-lembar hidup yang bergelap,
Dalam setiap langkahmu, ada harapan yang membimbing,
Dewi Waktu tersenyum, janji pagi pun terwujud.
Hingga kini dan selamanya,
Harapan menjadi sahabat sejati,
Dalam setiap detik yang tercipta,
Dewi Waktu dan Janji Pagi, takkan pernah terlupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H