Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Momentum Harapan

2 Agustus 2023   23:31 Diperbarui: 2 Agustus 2023   23:41 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bumi ini terukir kisah abadi,
Rentang waktu menggelinding tak henti,
Namun dalam jiwa, terdapat api,
Momentum harapan, tetap berdentum di sini.

Pada gelap malam yang kelam,
Ketika bintang-bintang berkelip menyala,
Aku memandang tinggi ke angkasa,
Menemukan harapan, menjadi sahaya.

Dalam setiap detak jantung yang berirama,
Terhanyut dalam mimpi dan cita,
Tak berhenti, terus berlari,
Menggapai bintang yang terang bersinar.

Bilakah masa depan kan tiba,
Di ujung cakrawala nan jauh,
Aku yakin, harapan membimba,
Meruntun keajaiban yang tersimpan di dalam rahmah.

Momentum harapan membara dalam nurani,
Menyulut semangat, tak pernah luntur,
Mengalir dalam jiwa penuh keinsyafan diri,
Ku pendam harapan dalam cinta abadi.

Kala badai menggelayuti langit,
Mengguris hati dan meruntuhkan dinding,
Momentum harapan menjadi tumpuan yang terbit,
Menyemai kekuatan, membangun kembali yang hancur binasa.

Tiap pagi mentari bersinar terang,
Memercikkan sinar, menyinari alam,
Begitu pula harapan, menjelma sang raja,
Menerangi kehidupan, membawa bahagia.

Kita berjalan di kaki masa,
Meniti jejak, mengukir sejarah,
Momentum harapan menggelora asa,
Mengajak kita, bersama, maju jaya.

Oh, momentum harapan, tetapkanlah kata,
Pada hati yang lapang, kuatkan tekad,
Kita bergerak, bersama, tak berhenti menggapai,
Masa depan cerah, membawa harapan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun