Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Rahasia dalam Kalut

1 Agustus 2023   23:24 Diperbarui: 1 Agustus 2023   23:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di alam kalut, rahasia bersembunyi,
Dua mata yang bersinar, kini bertopengkan duka,
Saling membelakangi, hati dipenuhi penyesalan,
Kian jauhlah cinta, menjadi reruntuhan raganya.

Gelap merayap, malam menyaksikan,
Pengkhianatan tumbuh di rimbunan lara,
Janji palsu, menghancurkan kepercayaan,
Cinta yang teriris, kini tertiup angin sepi.

Takdir berbisik di lorong kesalahpahaman,
Di balik senyuman, noda pengkhianatan meraja,
Sejuta dusta tertumpuk di antara dua jiwa,
Tak lagi ada rasa, yang menyala dalam mata.

"Dia" dan "Dirimu" kini hanya bayangan,
Sebuah masa indah yang pupus terbawa angin,
Rahasia dalam kalut, terkubur dalam sunyi,
Luka yang tak terucapkan, tetap tersimpan dalam hati.

Tapi di sela kehampaan, bunga kebenaran mekar,
Mengungkap tabir kelam, membelah tirai kebohongan,
Cahaya jernih menusuk temaram pengkhianatan,
Mengajarkan tentang harapan, tentang peluang kedamaian.

Biarlah puisi ini menjadi saksi bisu,
Akan masa-masa yang terbelenggu,
Dan dalam kepedihan yang meradang,
Mungkin kita menemukan arti sebuah penghianatan.

Dalam gores puisi, mengalirkan pilu,
Takdir dan cinta beradu,
Namun diantara luka yang memar,
Terselip harapan yang tumbuh bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun