Refleksi Hati di Permukaan Bulan
Di malam sunyi, bulan bersinar terang,
Menerangi gelap, hati pun tak lagi ragu,
Permukaannya memantulkan cermin jiwa,
Mengungkap rahasia yang terpendam dalam dada.
Cahaya bulan mengurai kisah lama,
Menggelitik kenangan di dalam sanubariku,
Seperti lukisan indah di angkasa,
Ia melambai riang, memanggilku.
Di permukaannya, bayangan hampa merayap,
Seakan ingin mengisi kekosongan hati,
Namun, bulan juga mengajarkan kesabaran,
Bahwa waktu akan menghapus lara dan nestapa.
Bagaikan balerina yang menari indah,
Bulan mengajakku terbang tinggi dalam mimpi,
Diajaknya mengembara ke dunia rasa,
Menelusuri perjalanan hidup yang sunyi.
Kekasih malam yang setia menemani,
Kala pilu merajai dunia maya,
Bulan menyapa, mengiringi perjalanan malam,
Menyemai benih harapan di kala sepi datang.
Terhanyut aku dalam pesona bulan,
Mencari makna di balik bayangannya,
Seperti dia, kuhadirkan keindahan di dalam kelam,
Menjadi cahaya bagi jiwa yang gelap sepanjang jalan.
Bersyukur kurasakan dalam setiap hela nafas,
Refleksi hati di permukaan bulan terpancar,
Kutemukan diri dalam keheningan senja,
Menggenggam asa, mencintai sejuta bintang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H