Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Pelancong Sendu

20 Juli 2023   20:35 Diperbarui: 20 Juli 2023   20:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi jalan sunyi yang berdebu,
Berjalanlah pelancong sendu.
Meniti jejak rindu yang berangsur pudar,
Dalam hatinya terukir luka yang tiada terucap.

Dia membawa kisah pilu dari masa silam,
Cinta yang pergi, tinggal kenangan nan damai.
Raut wajahnya mencerminkan derita yang terpendam,
Namun dia tetap berjalan dengan langkah lemah.

Sepiring senja menemani langkahnya sendiri,
Rindu merangkai puisi-puisi yang tak pernah selesai.
Di pelupuk matanya, gemerlap bintang meredup,
Seakan-akan cerita asmara telah berlalu.

Setiap langkah, serasa menyusuri lorong waktu,
Kembali ke saat-saat di mana hati masih utuh.
Namun, ia tahu tak mungkin kembali ke masa itu,
Sebab cerita itu telah usai, takdir telah terucap.

Pelancong sendu, bawa aku dalam khayal,
Terbang bersamamu melewati samudera yang kelam.
Sampaikan pesanmu pada mentari yang redup,
Bahwa cinta tak selalu bertahan abadi.

Di ujung perjalanan, dia berhenti sejenak,
Menghela nafas dalam, mengenang yang telah berlalu.
Namun, di balik air mata yang mengalir perlahan,
Ada kekuatan baru yang tumbuh, menerangi jalannya.

Pelancong sendu, meski hatimu pernah patah,
Ingatlah, cinta tak hanya tentang kehilangan.
Dari luka-luka yang pernah ada di dalam dada,
Kau kan temukan dirimu, tumbuh lebih kuat dari sebelumnya.

Kini, langit mulai memudar warnanya,
Pelancong sendu, waktunya kembali pulang.
Bawa cerita ini dalam hatimu yang pernah terluka,
Sebagai pengingat bahwa kisah cinta takkan pernah berakhir.

Di ujung perjalanan, harapan kembali hadir,
Pelancong sendu, janganlah menyerah.
Pada setiap langkah, hadapi dengan tabah,
Cinta akan datang lagi, menghapus semua duka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun