Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Nada Abadi

4 Juli 2023   06:16 Diperbarui: 4 Juli 2023   06:35 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thecoffeestories18.wordpress.com 

Dengarlah, sungguh indah seruan ini,Nada abadi, membangun dunia.
Dalam sentuhan lembutnya tersirat harapan,
Merangkai luka menjadi benang penghubung.

Dalam keheningan malam, ia berdenting,
Mengisi ruang dan waktu dengan keajaiban.
Mengalun dalam sunyi, melodi yang abadi,
Menyentuh jiwa, menggugah naluri manusia.

Nada abadi, suara alam semesta,
Mengalir dalam darah, memeluk langit.
Ia terjalin dalam setiap napas,
Membawa kita ke dalam kesatuan tak terbatas.

Ia menggerakkan hati yang terdalam,
Menggetarkan jiwa yang kelam.
Melalui suara gemuruh dan bisikan lembut,
Nada abadi membawa kita pada hakikat yang suci.

Dalam kicau burung, desiran angin,
Dalam denting hujan, dan gemericik sungai.
Nada abadi menyapa dalam setiap detik,
Memberi kita arti yang tak terucapkan.

Di dalam keheningan, kita mendengarkan,
Dalam irama, kita menari.
Nada abadi menjadi panduan setiap langkah,
Mengajar kita tentang hidup dan kehidupan.

Jadi, dengarlah dengan hati yang terbuka,
Nada abadi menyapa dalam setiap ragamu.
Hadirkan keindahan dan kedamaian dalam kehidupan,
Dan biarkan harmoni abadi memayungi dunia.

Nada abadi, sang penguasa hati,
Kau menerangi jalan menuju kebenaran.
Biarkan suaramu terus berkumandang,
Mengisi dunia dengan cinta dan keindahan.

Nada abadi, puisi yang tak terucapkan,
Melodi yang tak terdengar oleh telinga.
Kau hadir dalam jiwa yang memahami,
Dan mengalir dalam keabadian yang tercipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun