Mohon tunggu...
Christina
Christina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Eksistensi dalam Dualitas

29 Juni 2023   19:50 Diperbarui: 29 Juni 2023   19:56 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di alam semesta yang penuh dengan dualitas,Di sana terhampar eksistensi yang mempesona.
Dalam setiap langkah, tercipta keseimbangan,
Ketika kegelapan dan terang berpadu dalam harmoni.

Pada malam yang sunyi, bulan memancarkan sinar,
Menyapa gelapnya dunia dengan lembutnya senyum.
Sementara matahari, dengan kehangatan menyapa,
Menyinari siang dengan gairah yang tiada tara.

Kehidupan beresonansi dalam keterikatan,
Berpola seperti tangisan dan tawa yang berganti.
Ketika kesedihan melanda, kebahagiaan pun menghampiri,
Dalam dualitas, kehidupan terukir menjadi mahakarya.

Kegelapan membawa kita ke dalam introspeksi,
Menemukan kekuatan dalam ketidakpastian.
Terang memimpin kita menuju pencerahan,
Menerangi jalan dalam perjalanan hidup yang luar biasa.

Terkadang kita berada di persimpangan jalan,
Antara benar dan salah, antara cinta dan duka.
Namun, di dalam dualitas itu kita temukan arti,
Bahwa hidup adalah perjalanan yang tidak terbatas.

Dalam kesendirian, kita menemukan keberanian,
Untuk menghadapi kebisingan dunia yang menggoda.
Dalam keramaian, kita menemukan ketenangan,
Di dalam hati yang tenang, keseimbangan menyapa.

Eksistensi dalam dualitas adalah pesan yang terpahat,
Bahwa dalam perbedaan kita menemukan keindahan.
Melalui pilihan-pilihan hidup yang kita tempuh,
Kita menciptakan harmoni yang tak tergoyahkan.

Dalam perjalanan ini, kita merangkai arti kehidupan,
Menyadari bahwa kontras membentuk keutuhan.
Eksistensi dalam dualitas mengajarkan kita,
Bahwa kita adalah cahaya yang berdansa dalam kegelapan.

Di alam semesta yang penuh dengan dualitas,
Di sanalah kita menemukan jati diri sejati.
Eksistensi yang berdampingan dalam keajaiban,
Menyapa kita dalam pesona yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun