l travel suggestions are dancing lessons from God (Kurt Vonnegut)
Sebuah perjalanan syahdu dimulai dari Yogyakarta menuju ke sebuah daerah yang cukup dingin di Jawa Tengah. Untuk menemukannya, aku harus mencari petunjuk ke arah Kopeng; namun bukan tempat itu yang ingin kutuju. Aku mencari Desa Seloprojo, Kecamaan Ngablak,Kabupaten Magelang, PropinsiJawa Tengah. Terdapat sebuah air terjun yang indah di sana, Sumuran namanya. Menurut warga, di atas air terjun itu terdapat sebuah sumur yang sangat dalam. Warga pernah mencoba mengukur kedalaman sumur itu emnggunakan bambu jenis petung, namun ternyata bambu itu masih kurang panjang. Akhirnya air terjun itu diberi nama Sumuran.
Untuk mencapai tempat itu, aku harus mengikuti jalan arah ke Kopeng, kemudian berbelok kiri menuju ke kecamatan Ngablak. Dari situ masih harus mengikuti jalanan yang cukup jauh. Hingga menemukan tulisan Seloprojo di sebelah kanan jalan. Aku harus benar-benar teliti untuk melihat setiap daerah yang dilewati. Kurangnya petunjuk arah membuatku sedikit kebingungan. Untuk pengunjung yang dari luar kota harus banyak bertanya kepada warga sekitar.
Setelah menemukan Desa Seloprojo, aku juga masih harus cermat melihat petunjuk sekitar. Sambutan meriah oleh sebuah gapura bertuliskan Air Terjun Seloprojo. Sedikit merasa lega, namun aku masih bingung menemukannya. Jurus bertanya kepada warga sekitar harus dikeluarkan. Aku harus melewati jalan yang sangat kecil, hanya cukup untuk satu motor saja. Harga tiket masuk per orang sangat murah, yaitu Rp 4.000,00 sementara parkir dikenakan biaya Rp2.000, 00.
Air terjun sumuran ini berada di bawah gunung Telomoyo, yang menyuguhkan hawa khas pegubungan, dingin. Sepanjang perjalananpun disuguhi pemandangan khas pegunungan. Namun sayangnya keindahan itu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Petunjuk yang sangat minim membuat air terjun ini sulit ditemukan, apalagi bagi wisatawan di luar Jawa Tengah. Air terjun Sumuran masih sangat alami, berada di tengah sawah. Air terjun Sumuran juga memiliki semacam kolam kecil yang boleh digunakan untuk bermain air. Kedalaman kolam itu sekitar dada orang dewasa. Sayangnya, kamar bilas yang disediakan dirusak oleh tangan-tangan jail, sehingga hingga kini tak terurus. Tempat sampah yang minim dan kurangnya kesadaran pengunjung membuat Air terjun ini sedikit kotor.
Air Terjun Sumuran memiliki potensi untuk dijadikan wisata alam di Jawa Tengah. Pemerintah kota dan warga desa harus saling bekerja sama untuk menggali potensi wisata alam ini. Selain itu pengunjung sendiri juga harus memiliki kesadaran untuk lebih mencintai alam. Membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas tentunya sangat merugikan pihak-pihak yang sudah berusaha merawat air terjun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H